Pemkot Yogyakarta Masih Telusuri Sebaran Covid-19 di Warung Bakmi Jalan Mayor Suryotomo
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih melakukan penelusuran masif terhadap sebaran kasus Covid-19 di sebuah warung bakmi
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih melakukan penelusuran masif terhadap sebaran kasus Covid-19 di sebuah warung bakmi di Jalan Mayor Suryotomo, Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Tetapi, hingga sejauh ini, belum tercatat adanya penambahan kasus.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan, beberapa kontak erat telah menjalani swab test untuk keperluan screening.
Baca juga: Terbujuk Rayu Bisa Bikin Usaha Laris, Perhiasan Emas Milik Warga Galur Kulon Progo Digondol Pencuri
Baca juga: BNPB Salurkan Rp 1 Miliar dan 2.500 Rapid Test Swab Antigen ke Kabupaten Magelang
Akan tetapi, sampai dengan Jumat (20/11/2020), ia mengaku belum menerima hasil swab dari para kontak erat.
"Jadi, belum ada perkembangan, terakhir yang kena 7 orang. Setelag itu, kita belum terima hasil. Sudah ada yang diswab, tapi belum keluar hasilnya. Sehingga belum ada tambahan ya, sebagian masih tracing," ungkap Heroe.
Diberitakan sebelumnya, Penularan Covid-19 di lingkungan tempat usaha kembali muncul di Kota Yogyakarta.
Teranyar, pemilik warung bakmi di Jalan Mayor Suryotomo, terpapar Covid-19, sekaligus menyebar pada beberapa anggota keluarga dan pegawai warungnya.
Sang pemilik warung bakmi diketahui positif corona pada 7 November lalu.
Baca juga: PON 2024 Digelar di Dua Provinsi, DI Yogyakarta Intip Peluang Jadi Tuan Rumah Selanjutnya
Baca juga: Mendikbud RI Perbolehkan Belajar Tatap Muka di 2021, Sekda DIY Tak Ingin Ada Klaster di Sekolah
Sejak hari itu, warung yang juga menjajakan nasi goreng dan lain-lain tersebut, langsung ditutup untuk sementara waktu.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Satgas pun melakukan tracing terhadap anggota keluarga serta semua pegawai di warung bakmi, yang berjumlah 16 orang.
Dari penelusuran itu, diketahui tambahan 7 kasus positif yang terakhir muncul pada Senin (16/11/2020) lalu.
"Kita swab satu keluarga, kebetulan ada yang orang kota, orang tuanya itu tinggal di kota. Pegawai dan keluarga kita swab, sama seperti di Soto Lamongan, tapi dari 16 ini tidak tinggal dalam satu rumah," ucapnya. (aka)