Jawa
BNPB Salurkan Rp 1 Miliar dan 2.500 Rapid Test Swab Antigen ke Kabupaten Magelang
Dana sebesar Rp 1 Miliar itu diberikan per kabupaten dan bisa ditambah jika ada daerah dengan tingkat pengungsian dan kebutuhan yang lebih banyak.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, meninjau tempat pengungsian di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jumat (20/11/2020).
Dalam kunjungan tersebut, ia menyerahkan, bantuan uang tunai Rp 1 Miliar, hand sanitizer, masker dan rapid test swab antigen sebanyak 2.500 unit.
Ia mengatakan, rapid test swab antigen ini bisa digunakan untuk melakukan screening kepada kelompok yang akan memberikan bantuan.
“Kami menyerahkan bantuan, selain dana, juga hand sanitizer, masker dan juga rapid test swab antigen yang jumlahnya sekitar 2.500 unit yang bisa digunakan untuk melakukan screening terhadap kelompok-kelompok yang ingin memberikan bantuan. Kita berharap pengungsian ini tidak terlalu banyak dikunjungi oleh mereka yang secara fisik punya risiko menulari,” ujarnya, Jumat (20/11/2020) di sela kegiatan.
Baca juga: Warga di KRB III Merapi di Magelang Bikin Pos Pengamatan Mandiri
Dukungan pertama diberikan sebanyak 2.500 unit per kabupaten dan menyesuaikan jika memerlukan tambahan.
Dana sebesar Rp 1 Miliar itu diberikan per kabupaten dan bisa ditambah jika ada daerah dengan tingkat pengungsian yang lebih banyak dan kebutuhan yang meningkat.
Selain bantuan tersebut, BNPB juga akan menempatkan satu unit helikopter yang akan digunakan oleh Pemprov DIY dan Jateng, jika sewaktu-waktu untuk peninjauan yang berkaitan dengan Gunung Merapi.
"Kami memberikan bantuan dana siap pakai kepada pemerintah kabupaten di empat kabupaten senilai Rp 1 Miliar, untuk memastikan dan mendukung kegiatan pelayanan pengungsi bisa berjalan baik, terutama air bersih, sanitasi, makanan sehari-hari terutama kelompok rentan lansia ibu hamil dan balita, kaum difabel," katanya.
Baca juga: 820 Warga Masih Bertahan di 9 Titik Pengungsian di Magelang
Doni sendiri berharap, lokasi pengungsian Merapi tak terlalu banyak dikunjungi oleh orang-orang yang memiliki risiko menularkan COVID-19.
Pemerintah berupaya melindungi bukan hanya dari aspek kebencanaan, tapi juga kesehatan.
Setelah berkunjung di 4 titik pengungsian (Sleman, Klaten, Boyolali dan Magelang), ia juga melihat kesungguhan menyelenggarakan sistem pengungsian yang memenuhi standar keselamatan.
"Kami juga sepakat semua informasi berasal dari satu sumber yakni BPPTKG. Pihak-pihak lain yang tak lengkap datanya tak menyampaikan informasi yang tak begitu akurat. BPPTKG dengan teknologi yang ada dan modern, menjadi rujukan kita," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)