Ini Enam Tuntutan Warga Ngampilan Yogyakarta yang Tolak Jalan Satu Arah di Letjen Suprapto

Adapun enam tuntutan yang ingin disampaikan warga Ngampilan sebagai aspirasi terhadap kebijakan jalan satu arah yaitu:

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Nanda Sagita Ginting
Suasana aksi warga Ngampilan tolak pemberlakuan jalan satu arah, pada Kamis (19/11/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Forum Komunikasi Masyarakat Ngampilan (FKMN) melakukan aksi terkait penolakan pemberlakuan sistem satu arah pada Kamis (19/11/2020).

Pembelakuan jalan satu arah dinilai berdampak pada perekonomian serta mempengaruhi hubungan sosial antar masyarakat.

Adapun enam tuntutan yang ingin disampaikan warga Ngampilan sebagai aspirasi terhadap kebijakan jalan satu arah yaitu:

Baca juga: Pemkot Yogya Tampung Aspirasi Masyarakat Terdampak Malioboro Bebas Kendaraan

Baca juga: Menkes Terawan : Kampus Sehat Berperan Cegah Penyebaran Covid-19

Baca juga: Warga Ngampilan Yogyakarta Minta Sistem Satu Arah di Jalan Letjen Suprapto Disetop

1. Sistem jalan satu arah mengakibatkan menurunnya omzet pelaku usaha hingga 50 persen

2. Penurunan omzet lebih parah dibandingkan pada masa pandemi

3. Pembelakuan sistem satu arah membuat banyaknya pesanan melalui ojek online dibatalkan baik kuliner maupun pick up penumpang

4. Pembelakuan sistem satu arah membuat aktivitas di Jalan Letjen Surapto mejadi ugal-ugalan sehingga membahayakan bagi warga dan rawan kecelakaan

5. Laju kendaraan yang terlalu kencang sangat membahayakan bagi penyebrang jalan

6. Pembelakuan sistem satu arah membuat warga Ngampilan kesulitan beraktivitas yang seharusnya dapat dijangkau lebih cepat dan mudah kini harus memutar jalan sehingga membutuhkan waktu yang lama

TOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak kareTOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak karena penerapan sistem satu arah di jalan tersbeut membuat penurunan pendapatan usaha mereka.
TOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak kareTOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak karena penerapan sistem satu arah di jalan tersbeut membuat penurunan pendapatan usaha mereka. (Tribunjogja/ Hasan Sakri)

Sementara itu, ketua FKMN, AY Sudarma mengatakan, ada sebanyak 200 pedagang mulai dari Badran hingga Cavinton yang mengalami penurunan omzet dampak pemberlakuan sistem satu arah.

"Sudah banyak warga yang mengeluh karena pendapatannya yang menurun drastis. Malahan penurunannya lebih parah bila dibandingkan kondisi pandemi," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Kamis (19/11/2020).

Sehingga, apabila hal ini terus berlanjut bisa membuat para pelaku usaha mengalami kebangkrutan.

TOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak kareTOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak karena penerapan sistem satu arah di jalan tersbeut membuat penurunan pendapatan usaha mereka.
TOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak kareTOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak karena penerapan sistem satu arah di jalan tersbeut membuat penurunan pendapatan usaha mereka. (Tribunjogja/ Hasan Sakri)

Tak hanya itu, tututan warga Ngampilan pun telah disampaikan kepada Gubernur DIY Sri SUltan Hamebngku Buwono X melalui surat.

"Kemarin, kami juga sudah melayangkan surat ke Ngarso Ndalem semoga bisa didengarkan. Karena, pemberlakuan sistem satu arah sangat memberatkan kami," tuturnya.

Baca juga: Bisakah Shalat Dhuha Siang Hari Jelang Dzuhur? Ini Penjelasannya

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Berikut Rekomendasi Saham 19 November 2020

Baca juga: Warga Ngampilan Yogyakarta Minta Sistem Satu Arah di Jalan Letjen Suprapto Disetop

Ia mengatakan, apabila tidak ada respons dari pemerintah terkait aksi penolakan sistem satu arah, maka pihaknya akan menggelar kembali aksi berikutnya sampai aspirasi didengarkan pemerintah.

"Ya, ini masih kami tunggu responsnya. Kalau tidak mungkin akan ada aksi selanjutnya dengan jumlah yang lebih besar," ungkapnya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved