Pemkot Yogya Tampung Aspirasi Masyarakat Terdampak Malioboro Bebas Kendaraan

Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan setempat mengaku terbuka terhadap aspirasi dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Hasan Sakri
TOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak kareTOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak karena penerapan sistem satu arah di jalan tersbeut membuat penurunan pendapatan usaha mereka. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan setempat mengaku terbuka terhadap aspirasi dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat terdampak kebijakan Malioboro bebas kendaraan bermotor.

Kebijakan itu disebut pula belum permanen, artinya tetap akan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan. 

"Kami sudah mendengar. Hal itu akan kami sampaikan dalam evaluasi forum lalu lintas," kata Kepala Dinas Pehubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif, Kamis (19/11/2020). 

Agus mengatakan, pihaknya paham dalam suatu kebijakan tentunya terdapat pro dan kontra.

Baca juga: Warga Ngampilan Yogyakarta Minta Sistem Satu Arah di Jalan Letjen Suprapto Disetop

Baca juga: Bisakah Shalat Dhuha Siang Hari Jelang Dzuhur? Ini Penjelasannya

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Berikut Rekomendasi Saham 19 November 2020

Untuk itu, evaluasi secara berkala terhadap rekayasa lalu lintas di kawasan pendukung Malioboro sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor akan terus dilakukan. 

"Kami bersama Dinas Perhubungan DIY kan hanya sebagai instansi teknis di lapangan yang telah melakukan perhitungan terkait dengan rekayasa yang diterapkan. Tapi tentunya hal-hal yang masih kurang berkenan akan disesuaikan," katanya. 

Dia menjelaskan, kebijakan manajemen lalu lintas satu arah ditempuh guna mengatur distribusi pengendara agar tidak menumpuk.

Lewat hal itu, pihaknya berusaha mendistribusikan pengendara untuk menempuh jalur lain lewat manejemen lalu lintas satu arah. 

TOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak kareTOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak karena penerapan sistem satu arah di jalan tersbeut membuat penurunan pendapatan usaha mereka.
TOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak kareTOLAK SISTEM JALAN SATU ARAH. Sejumlah warga melakukan aksi protes menolak penerapan jalan satu arah di jalan Letjen Suprapto, kota Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Warga menolak karena penerapan sistem satu arah di jalan tersbeut membuat penurunan pendapatan usaha mereka. (Tribunjogja/ Hasan Sakri)

"Sadar atau tidak sistem satu arah kan menambah kapasitas dan panjang jalan, yang tadinya sumbu traffic menjadi konflik crossing sekarang kan tidak," ujarnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyatakan pertimbangan sistem giratori tersebut sudah melalui tahapan kajian antar instansi sehingga skema dan pemilihan tersebut merupakan pilihan terbaik.

Pihaknya juga telah memasukkan pertimbangan sosial, ekonomi dan transportasi dalam kajian itu. 

Baca juga: Menkes Terawan : Kampus Sehat Berperan Cegah Penyebaran Covid-19

Baca juga: Luis Suarez Batal Ketemu Messi Saat Atletico Jamu Barca

Baca juga: JADWAL LIGA INGGRIS Sabtu Malam Dibuka Newcastle United vs Chelsea

"Pemberlakuan ini juga sebagai upaya dalam menuju world heritage city," katanya. 

Atas adanya program itu, Haryadi meminta kepada masyarakat baik itu pelaku ekonomi, transportasi maupun warga di sekitar Malioboro untuk paham dan menaati aturan itu. 

Dia menyebut, kebijakan itu juga masih terbuka untuk dievaluasi.

Pihaknya bersama-sama dinas terkait bakal melihat terlebih dahulu dampak dari adanya kebijakan tersebut, terutama pada akhir pekan. 

"Karena kalau di akhir pekan kan kita tahu sendiri bagaimana kondisinya. Kadang antrean kendaraannya bisa sampai ke Jalan Magelang sana," urai dia. (jsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved