Ini Tanggapan Taman Nasional Gunung Merapi Soal Monyet yang Turun ke Permukiman Warga

Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengaku belum mendapat laporan terkait monyet ekor panjang yang turun ke wilayah permukiman

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Rendika Ferri K
Muh Sera (72), warga Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, menunjukkan pohon monyet ekor panjang bertengger, Rabu (18/11). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengaku belum mendapat laporan terkait monyet ekor panjang yang turun ke wilayah permukiman warga di Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Namun jika ada, kejadian itu dinilai kejadian biasa dalam dinamika kelompok dari hewan tersebut.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TNG, Wiryawan, mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait keberadaan monyet ekor panjang tersebut. Hewan tersebut jika turun adalah wajar.

"Sejauh ini saya belum dapat laporan dari resort ataupun masyarakat langsung mengenai hal ini. Belum ada. Kalau turun itu wajar. Tapi kalau sudah mengganggu warga, mengganggu tanaman itu harus ditindaklanjuti," ujarnya saat dihubungi, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: Diduga dari Gunung Merapi, Warga Lihat Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman di Magelang

Baca juga: Pemkab Sleman : Tidak Ada Aktivitas Tambang Radius 5 Kilometer dari Puncak Gunung Merapi

Baca juga: Debat Publik Perdana Pilkada Klaten, KPU Imbau Pendukung Paslon Pantau Debat Via Media

Menurut Wiryawan, saat hari biasa, jika hanya 1-2 ekor, mereka juga biasa turun.

Hal ini adalah bagian dari perilaku mereka atau dinamika kelompok.

Seekor monyet ekor panjang sedang bertengger di sebuah pohon tertangkap kamera warga di Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Rabu (18/11/2020).
Seekor monyet ekor panjang sedang bertengger di sebuah pohon tertangkap kamera warga di Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Rabu (18/11/2020). (IST)

Ketika ada kelompok yang berkelahi, ada yang tersingkir, sehingga mereka butuh penyesuaian lagi untuk masuk kelompok.

"Kalau hari biasa, kalau hanya 1 atau 2 mereka juga biasa turun, karena itu bagian dari perilaku mereka dinamika kelompok. Jadi ada kelompok yang habis berkelahi kemudian dia tersingkir jadi nanti butuh penyesuaian lagi untuk masuk ke kelompok. Itu kalau macaca perilakunya seperti itu," katanya.

Baca juga: Covid-19 Belum Sampai Puncaknya, Dinkes Gunungkidul Sasar Sosialisasi Disiplin Prokes

Baca juga: Resep Jurus Sehat Rasulullah Minuman untuk Ibu Menyusui Agar ASI Berlimpah dari dr Zaidul Akbar

Baca juga: Dinsos P3A Bantul Akan Lakukan Pendampingan Korban Tindak Asusila di Imogiri

Meskipun demikian, tak tertutup kemungkinan jika sebab mereka turun adalah aktivitas dari Gunung Merapi.

Saat ini, pihaknya belum mendapat informasi resmi terkait keberadaan monyet ekor panjang tersebut.

"Tapi tidak tertutup kemungkinan sekarang itu juga karena alasan aktivitas Gunung Merapi. Mungkin di atas lebih panas atau yang lain sebagainya. Belum ada informasi resmi ke kami kalau sampai mengganggu aktivitas masyarakat  atau kebun, belum ada. Kalau hanya muncul-muncul saja itu mereka mungkin belum laporan secara resmi," ujarnya. (rfk)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved