Kisah Inspiratif

Sekeluarga Tukang Cukur Rambut di Magelang ini Berikan Layanan Pangkas Rambut Gratis untuk Pengungsi

Sekeluarga yang terdiri dari enam orang ini memang berinisiatif memberikan layanan kepada para pengungsi ini karena rasa kepedulian terhadap sesama.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Rasa peduli terhadap sesama menggerakkan sekeluarga tukang cukur rambut, pemilik salon dan barber shop dari Borobudur, Kabupaten Magelang, mengadakan bakti sosial cukur rambut gratis di tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (15/11/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Rasa peduli terhadap sesama menggerakkan sekeluarga tukang cukur rambut, pemilik salon dan barber shop dari Borobudur, Kabupaten Magelang, mengadakan bakti sosial di tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Mereka memberikan layanan pangkas rambut secara cuma-cuma untuk para pengungsi di sana. Dari anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, sampai lansia antusias mendapatkan layanan pangkas rambut gratis ini.

“Mereka (para pengungsi) juga butuh kebersihan yang maksimal dan harus tetap sehat. Dengan adanya layanan potong rambut gratis ini, mereka bisa tampil istimewa meskipun di pengungsian,” kata pemilik Ria Salon Borobudur, Alusya Murianingsih, Minggu (15/11/2020) di sela-sela kegiatan bakti sosial di tempat pengungsian Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Sekeluarga yang terdiri dari enam orang ini memang berinisiatif memberikan layanan kepada para pengungsi ini karena rasa kepedulian terhadap sesama.

Baca juga: Tempat Pengungsian Desa Deyangan Magelang Siapkan Dua Bilik Asmara

Sedari pukul 13.00 WIB, mereka telah bersiap-siap di tempat pengungsian.

Dengan membawa peralatan cukur rambut, meja, kaca, dan mengenakan APD lengkap, layanan cukur rambut pun digelar.

Pengungsi segala usia mengantri di beranda belakang untuk dipangkas rambutnya. Pelanggan pertama adalah anak-anak.

Ada yang minta model potong rapi, sampai model kekinian. Satu per satu, tukang pangkas rambut melayani.

“Persiapan, semua alat potong rambut kita bawa. Meja, kaca, alat-alat kesehatan. Kita juga memakai APD. Kami memberikan layanan di potong rambut semua. Semua usia yang dipangkas, dari bayi, ibu hamil, ibu menyusui, sampai kakek-kakek, nenek-nenek yang mengungsi di tempat pengungsian,” ujar wanita yang akrab dipanggil Ria ini.

Sekeluarga tukang pangkas rambut ini ternyata tak hanya melayani pangkas rambut gratis di Balai Desa Deyangan saja.

Sebelumnya, mereka juga telah berkeliling ke tempat pengungsian yang lain dan memberikan cukur rambut cuma-cuma buat para pengungsi di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Baca juga: Sekolah juga Disiapkan Jadi Lokasi Pengungsian di Magelang

Ternyata bukan hanya bantuan berupa fisik saja yang dibutuhkan pengungsi, mereka juga memerlukan layanan pangkas rambut juga.

“Kemarin sudah berbagi dengan organisasi wanita dan PKK Kabupaten Magelang. Kami memberikan layanan pangkas rambut gratis untuk para pengungsi ternyata sangat dibutuhkan. Karena di sini udaranya panas, sehingga mereka butuh kebersihan yang maksimal dan tetap sehat. Dengan adanya layanan potong rambut gratis ini, mereka bisa tampil istimewa,” ujar Ria.

“Kami enam orang, kakak beradik dan kita selalu muter dari pengungsian satu ke pengungsian lain. Kami kakak beradik semua tukang cukur,” tambah wanita yang sekarang berusia 53 tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved