Evaluasi Soal Malioboro Semi Pedestrian, Pemda DIY akan Gandeng Pemkot Yogya
Dinas Perhubungan (Dishub) DIY akan berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY akan berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Malioboro semi pedestrian.
Kebijakan itu diketahui masih akan diterapkan hingga 15 November 2020 mendatang.
Kebijakan ini menuai protes cukup keras dari kalangan pedagang.
Mereka menyebut omzet anjlok drastis karena kebijakan itu diberlakukan karena berakibat pada sepinya pengunjung ke kawasan Malioboro.
Baca juga: Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar Kunjungi Posko dan Barak Pengungsian Merapi di Pakem
Baca juga: Hingga Sore Ini, Total Pengungsi di Magelang Menjadi Sebanyak 812 Jiwa
Plt Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, uji coba Malioboro semi pedestrian akan dievaluasi secara berkala.
Tidak hanya dari sisi manejemen lalu lintasnya saja, evaluasi juga akan menjangkau dampak yang ditimbulkan akibat uji coba itu, termasuk kepada pedagang.
"Kami akan coba koordinator dengan Pemkot Yogya bagaimana penanganan dan evaluasinya ke depan. Karena beberapa waktu lalu kan Pemkot juga sudah ada buat kebijakan untuk para pedagang," ujar dia, Senin (9/11/2020).
Ni Made menyebut, Pemkot sebelumnya telah mengeluarkan kebijakan berupa pemberian kartu pas kepada para pedagang yang beraktivitas di kawasan itu.
Kartu itu nantinya bisa digunakan sebagai akses keluar masuk dari dan ke Malioboro.
Selama ini, akses masuk memang cukup dikeluhkan pula oleh kalangan pedagang.
Namun demikian, penerapan kartu pas baru menyelesaikan satu permasalahan saja dari penerapan Malioboro semi pedestrian.
Dia belum memaparkan secara mendetail terkait evaluasi apa yang akan dilakukan agar pedagang kembali bernafas lega dan usaha mereka perlahan-lahan bangkit di masa pandemi seperti sekarang.
"Dampaknya ke depan yang mesti kita lihat bersama. Malioboro ini kan bisa hidup tidak hanya dilihat dari sisi perekonomian, namun juga dari sisi transportasi juga," ungkap dia.
Sebelumnya, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengungkapkan, pihaknya telah mendengar protes dari kalangan pedagang soal omzet yang berkurang dari adanya kebijakan itu.
Baca juga: Maju Kontestasi Pilkada, Posisi Aji Setyawan Digantikan Sugianto di Kursi Legislatif Kota Magelang
Baca juga: Pengda TI DIY Selenggarakan Kejurda Online Poomsae
Haryadi menyatakan, pihaknya akan membuat kajian pemetaan untuk mengakomodir pendapat semua pihak yang terimbas dari kebijakan Malioboro semi pedestrian.