Ditemukan Tak Bernyawa di Lapangan Kentungan, Pria Asal Gamping Sleman Diduga Dianiaya
Seorang pria ditemukan tergeletak di selatan Lapangan Kentungan, Depok, Sleman pada Senin (09/11/2020) pagi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang pria ditemukan tergeletak di selatan Lapangan Kentungan, Depok, Sleman pada Senin (09/11/2020) pagi.
Setelah diidentifikasi, korban adalah FAR (22).
Kapolsek Depok Timur, Kompol Suhadi mengatakan korban merupakan warga Kaliabu, Gamping, Sleman.
Korban ditemukan oleh warga sekitar pada pukul 06.00.
Baca juga: Relawan di Pengungsian Balai Desa Glagaharjo Sleman Jalani Rapid Tes
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Udara di Wilayah Yogyakarta yang Terasa Panas, Ini Penyebabnya
"Jadi kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian mendatangi TKP (tempat kejadian perkara). Kemudian diperiksa oleh dokter puskemas, dinyatakan meninggal dunia. Kalau dari hasil pemeriksaan korban meninggal sudah lebih dari dua jam," katanya, Senin (09/11/2020).
"Saat ditemukan korban posisi miring ke kanan menghadap ke selatan menggunakan celana jeans biru dan badan tertutup selimut," sambungnya.
Ia menduga korban mengalami penganiyaan berat yang mengakibatkan meninggal dunia.
Menurut hasil pemeriksaan dokter, korban memiliki beberapa luka di bagian tubuhnya.
Baca juga: UPDATE 9 November 2020: Bertambah 2.853 Orang, Jumlah Total Kasus COVID-19 Indonesia Jadi 440.569
Baca juga: Sebaiknya Hati-hati, Berikut 3 Arti Mimpi Tsunami
Korban mengalami luka pada pipi sebelah kanan, bawah telinga kanan mengalami robek 2 cm, belakang telinga sebelah kanan luka 1 cm, pelipis kanan delok, mata sebelah kanan lebam, dan pendarahan pada telinga kanan.
"Dugaan ada penganiaan berat, hasil pemeriksaan dokter ditemukan luka-luka,"ujarnya.
Guna mencari pelaku penganiaan, jajaran Reskrim Polsek Depok Timur memeriksa beberapa saksi.
Ada sekitar empat saksi yang sudah diperiksa, termasuk istri korban.
Saat ini korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum dan otopsi, agar dapat mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Keterangan saksi dan hasil pemeriksaan dokter nanti jiga menjadi acuan kami dalam pengungkapan kasus,"tambahnya. (maw)