Status Siaga Gunung Merapi
UPDATE Siaga Gunung Merapi, BPBD DI Yogyakarta Prioritaskan Evakuasi Kelompok Usia Rentan
Kelompok masyarakat usia rentan di sekitar Gunung Merapi akan segera dievakuasi, seiring kenaikan status Gunung Merapi menjadi level III atau siaga.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Dalam rencana sebelumnya, kebutuhan logistik dapat ditangani oleh BPBD Kabupaten Sleman dan BPBD DIY.
Ia menegaskan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi BPBD Sleman untuk menetapkan berapa yang harus dievakuasi, kebutuhan barak berapa, kemudian melihat situasi psikologis masyarakat seperti apa.
"Karena kami kan juga harus mendorong suplai kebutuhan mereka. Jadi harus mulai menghitung yang evakuasi berapa, baraknya berapa dan psikologis masyarakat bagaimana," ujar Biwara.
Baca juga: Status Siaga Merapi, Sri Sultan HB X Minta Pemkab Sleman Siapkan Jalur Evakuasi
Pertimbangan Covid-19
Hal yang tak boleh dilupakan, untuk saat ini kenaikan status siaga juga masih di tengah pandemi Covid-19.
Beberapa pertimbangan pun muncul.
Biwara menyebut, biasanya rencana kontigensi tidak harus berlakukan pembatasan jarak bagi pengungsi yang berada di barak.
"Selain pertimbangan kebutuhan logistik, barak dan MCK, tentu protokol kesehatan juga menjadi pertimbangan," katanya.
Saat ini baik pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah DIY masih belum menentukan apakah perlu adanya rapid test bagi setiap warga yang menempati barak pengungsian maupun petugas di tempat.
"Apakah juga perlu rapid yang akan masuk barak itu, nah itu kan menjadi hal-hal yang perlu ditindak lanjuti dan akan kami bahas," ujar Biwara.
Termasuk keamanan berkumpul saat di dalam barak pengungsian juga masih dalam pertimbangan.
Baca juga: STATUS Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Ini Kronologi Data Pantauan Aktivitas Vulkanik BPPTKG
Sebagai langkah terkini, Biwara mengaku sudah menyiapkan barak pendukung apabila pembatasn sosial di dalam barak diberlakukan.
Secara otomatis penambahan barak harus dilakukan lantaran kapasitas pengungsi harus dikurangi karena adanya protokol kesehatan.
"Mengenai hal itu, kami sudah siapkan di Kalitengah itu barak Gayam, sama dukungannya itu di SD Diponegoro sama di SDN Bronggang. Itu sebagai supportnya," tegas Biwara.
Namun demikian, hal itu masih belum dimungkinkan lantaran saat ini BPBD masih fokus penanganan untuk kelompok usia rentan terlebih dahulu.
"Itu untuk ke ke depan. Untuk saat ini yang perlu dievakuasi kan kelompok rentan dulu. Artinya masih cukup barak pengungsiannya," sambung Biwara.
Terkait kapan hal itu akan dilakukan, Biwara masih manunggu keputusan dari pemerintah Sleman dan BPBD setempat. (TRIBUNJOGJA.COM)