Dalang Ki Seno Meninggal
Wayang Bagong dan Bima Ikut Dikuburkan Bersama Jenazah Dalang Ki Seno Nugroho
Tangisan dari keluarga, kerabat, dan para penggemar mengiringi prosesi pemakaman sang dalang yang dikenal memiliki ciri khas menggabungkan gaya
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
"November ada 18 penampilan yang harusnya dimainkan (Ki Seno), sisanya untuk libur. Baru tampil 2. Harusnya malam ini, tampil streaming di rumah," kata Manager Ki Seno, Gunawan Widagdo, Rabu (4/11/2020).
Gunawan merupakan orang yang diberikan kepercayaan untuk membagi waktu, sekaligus mengatur jadwal pertunjukan Ki Seno.
Ia mengaku diberi kepercayaan itu sejak tahun 2019.
Sebelumnya, jadwal dan waktu pertunjukan diatur sendiri oleh Ki Seno.
"Kalau sekarang saya yang handel, jadi saya tinggal laporan pak tanggal segini panjengan wayang di sini. Beliau terima bersih," tuturnya.
Pertunjukan wayang kulit Ki Seno Nugroho tak pernah lepas dari kelompok Wargo Laras.
Setelah Ki Seno berpulang, menurut Gunawan, Wargo Laras nantinya akan tetap dijaga keutuhannya sampai kapanpun, demi menjaga kelestarian budaya Karawitan dan wayang kulit.
Disinggung siapa yang akan menggantikan posisi dalang selepas kepergian Ki Seno, Gunawan menyebut nama Gading.
"Digadang-gadang yang akan melanjutkan dalang adalah Gading, anak Ki Seno satu-satunya, trah dari Ki Suparman yang laki-laki," ujar Gunawan.
Menurut dia, semua cuci Ki Suparman, ayahanda dari Ki Seno, semuanya adalah perempuan, kecuali Gading.
Kepergian Ki Seno membawa duka. Gunawan merasa kehilangan.
Menurutnya, Ki Seno merupakan sosok yang rendah hati (low profil). Tidak membeda-bedakan level umur dan usia. Segala kasta, kata dia, dirangkul semua. Ki Seno juga dikenal sebagai sosok yang pemurah dan suka menolong.
"Jika ada yang membutuhkan (bantuan), pasti akan dibantu, selagi beliau mampu. Itu penilaian dari saya pribadi," tuturnya.
Mudah Diterima
Gunawan mengungkapkan, pertunjukan wayang kulit yang dimainkan oleh dalang Ki Seno Nugroho, lebih diterima oleh masyarakat.