Penyebab Kaki Sering Terasa Dingin : Dari Diabetes, Kolesterol Hingga Penyakit Langka

kaki yang sering terasa dingin bisa mengindikasikan keluhan kesehatan tertentu, di antaranya diabetes, kolesterol hingga gejala penyakit langka

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
NET
Ilustrasi kaki sering terasa dingin 

Ketika ini terjadi, darah tidak bisa sampai ke tangan dan kaki Anda dan Anda mungkin melihatnya menjadi putih atau biru. Tangan dan kaki Anda juga akan terasa lebih dingin dari yang seharusnya.

Jika Anda memiliki kondisi ini, saat kaki Anda hangat, Anda mungkin akan melihatnya menjadi lebih merah.

Orang yang tinggal di iklim yang lebih dingin lebih mungkin terkena penyakit Raynaud.

Ini juga lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

Penyakit Raynaud tidak berbahaya, tapi bisa menyebabkan iritasi.

4. Neuropati perifer

Selain neuropati diabetik, neuropati perifer mengacu pada segala kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf pada sistem saraf tepi Anda.

Sistem saraf tepi terdiri dari semua saraf di tubuh Anda kecuali yang ada di otak dan sumsum tulang belakang.

Ini bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh Anda.

Gejala kondisi ini sering muncul di kaki lebih dulu, dan banyak pengidapnya melaporkan mengalami kaki dingin.

Mereka mungkin juga merasakan sensasi kesemutan, terbakar, atau tertusuk-tusuk di kaki mereka.

"Ketika seseorang menderita neuropati, sarafnya rusak dan dapat menyebabkan perasaan mati rasa, rasa panas sedingin es, dan kesemutan di kaki. Sensasi abnormal inilah yang dapat membuat seseorang merasa seolah-olah kaki mereka membeku karena saraf mereka memproduksi. sensasi abnormal, "kata DesPres.

Salah satu penyebab paling umum dari neuropati perifer adalah diabetes. Namun, faktor risiko lainnya termasuk penyakit liver, penyakit ginjal hingga akibat riwayat keluarga.

5. Anemia

Anemia adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih sedikit sel darah merah dari biasanya. Ini paling sering disebabkan oleh kekurangan zat besi, karena zat besi adalah mineral penting untuk memproduksi sel darah merah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved