Pedagang Ronde yang Meninggal Dunia Sempat Mengeluh Pusing
Sudi Utomo (66) seorang pedagang ronde yang dilaporkan meninggal dunia pada Senin (2/11/2020) malam sempat merasa pusing
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sudi Utomo (66) seorang pedagang ronde yang dilaporkan meninggal dunia pada Senin (2/11/2020) malam sempat merasa pusing dan muntah hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Korban yang merupakan warga Sendangtirto Berbah Sleman itu disebut keluarga memang memiliki riwayat penyakit jantung dan tengah dalam proses pengobatan.
"Kejadiannya sekitar pukul 21.00 WIB berlokasi di Alun-alun Utara sisi timur," kata Kabaghumas Polresta Yogyakarta, AKP Sartono, Selasa (3/11/2020).
Sartono menjelaskan, pada sore harinya korban masih beraktivitas seperti biasa dan tengah bersiap untuk berjualan.
Baca juga: Imbas Pandemi, Permintaan Kartu Kuning Kerja di Yogyakarta Menurun Drastis
Baca juga: BREAKING NEWS: Pedagang Ronde Meninggal Mendadak di Alun-alun Utara Yogyakarta
Baca juga: Sebanyak 357 Orang Lolos CPNS Pemkab Kulon Progo, Ada 3 Formasi yang Belum Terisi
Namun, sekira pukul 19.00 WIB, saat tiba di lokasinya berjualan korban kemudian mengeluh pusing dan sempat menyampaikannya kepada pedagang lain.
"Warga akhirnya menyarankan agar korban istirahat dulu dan meminum obat," tambah Sartono.
Setelah itu, korban masih mengeluh pusing dan sempat muntah di warungnya.
Korban kemudian sempat berbaring dan terlihat seperti tertidur namun tidak bergerak.
Baca juga: Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro: Berikut Daftar Jalan yang Menjadi Satu Arah di Kota Yogyakarta
Baca juga: Bantuan Subsidi Gaji Karyawan Termin II Mulai Ditransfer Pekan Ini, Berikut Mekanisme dan Jadwalnya
Baca juga: Pilkada Gunungkidul: Debat Kedua Malam Ini, Cawabup Optimis dan Percaya Diri
"Warga dan pedagang lainnya lalu mendekati dan membangunkan korban, tapi korban tidak ada reaksi. Mereka kemudian memanggil pihak keluarga dan petugas pam budaya untuk meminta bantuan," jelas Sartono.
Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas pam budaya, mereka kemudian menghubungi tim ambulans serta aparat kepolisian setempat. Setelah dicek oleh tim medis, korban kemudian dinyatakan telah meninggal dunia.
"Setelah di cek tim INAFIS bersama dengan tim medis menyatakan bahwa orang tersebut sudah dipastikan meninggal dunia. Selanjutnya korban dibawa PMI ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum," jelas Sartono. (jsf)