Wisatawan Membludak Saat Libur Panjang Lalu, Satpol PP DI Yogyakarta Sebut Prokes Diabaikan

Lonjakan wisatawan ke Malioboro saat libur panjang yang dimulai sejak Rabu (28/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020) membuat petugas kewalahan

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Wisatawan luar daerah terus berdatangan ke Malioboro meski di hari terakhir libur panjang, Minggu (1/11/2020). 

Gubernur DIY Sri Sultan HB X sebelumnya mengeluarkan Peraturan Gubernur (pergub) Nomor 77 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

"Sanksinya ya sanksi sosial. Menyapu jalan, dan membersihkan tempat-tempat umum. Dalam Pergub yang sudah diterbitkan oleh Pemda DIY kita tidak memuat sanksi tentang denda, sehingga kita tetap memberlakukan sanksi sosial," terang Noviar.

Pelanggar protokol pencegahan penularan Covid-19 sendiri didominasi oleh kamu muda.

Paling tinggi, pelanggar protokol Covid-19 tercatat berumur 29 tahun.

Banyak dari mereka yang menggunakan masker tidak sesuai dengan aturan yang dianjurkan yakni menutup bagian mulut dan hidung.

Pelanggar protokol Covid-19 sendiri didominasi oleh wisatawan asal luar DIY.

Baca juga: JUVENTUS: Kapan Pirlo Mainkan Trio Ronaldo, Morata & Dybala?

Baca juga: AC MILAN: 23 Gol Terlalu Sedikit untuk Ibrahimovic, Candaan soal Perpanjangan Kontrak dan Gol Salto

"Pelanggar Covid-19 itu rata-rata umur 20 sampai dengan 29 tahun, itu yang tertinggi. Maskernya justru hanya menutupi dagu ada yang disimpan di tas. Kalau masker bawa semua. Cuma ya itu ditaruh di tas. Alasannya mereka nggak nyaman pakai masker. Alasan klasik itu. Pelanggar protokol Covid-19 kebanyakan dari luar DIY seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta," ungkap Noviar.

Saat libur panjang sejak Rabu (28/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020) diakui Noviar memang terjadi lonjakan pengunjung di wilayah perkotaan.

Ruas jalan yang menuju ke Malioboro juga terpantau padat merayap, khususnya ketika sore hari menjelang malam.

Sementara itu, di wilayah pantai di Bantul relatif sepi sejak pagi sampai siang hari.

"Hanya pada siang sampai malam itu akan ada peningkatan tapi masih batas kewajaran. Belum terlalu ramai. Pantauan kita sepanjang pantai tidak terlalu padat wisatawan. Jumlah pengunjung dalam satu hari mulai Rabu (28/10) lalu ini rata-rata satu hari tidak lebih dari 10.000 pengunjung. Angka tersebut adalah pengunjung di sepanjang pantai DIY. Mulai dari Kulon Progo sampai Gunungkidul," pungkas Noviar.

Catatan Redaksi:  Bersama kita lawan Virus Corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M: Wajib Memakai masker, Wajib Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Wajib Mencuci tangan dengan sabun. (Jsf)

(jsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved