Kronologi Tiga Bocah di Langkat Hilang Secara Misterius, Awalnya Bermain di Dekat Backhoe
Kronologi Tiga Bocah di Langkat Hilang Secara Misterius, Awalnya Bermain di Dekat Alat Berat Backhoe
TRIBUNJOGJA.COM, LANGKAT - Tiga bocah di Dusun Pulka, Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat hilang secara misterius.
Ketiga bocah tersebut yakni Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7).
Ketiganya menghilang secara misterius di area kebun sawit LNK pada Minggu (18/10/2020).
Hingga kini, keberadaan ketiga bocah tersebut masih belum diketahui meski sejumlah upaya pencarian sudah dilakukan.
Masdiani, orangtua satu di antara tiga bocah yang hilang di area kebun sawit LNK, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat Medan hanya bisa terus berdoa.
Dia berharap semua bantuan yang ada dan diusahakan bisa membuat anaknya Alfisah Zahra bisa kembali.
"Saya hanya bisa berdoa dan bantuan dari pemerintah dan yang lainnya agar anak saya bisa ditemukan dalam keadaan sehat," kata Masdiani di teras rumahnya, Kamis (29/10/2020).
Masdiani menceritakan, anaknya biasa bermain di area perkebunan sawit bersama anak-anak lainnya.
Dia tidak menyangka pada Minggu (18/10/2020) akan jadi kabar duka atas kehilangan anaknya, bersama dua anak lainnya yang seumuran 7 tahun secara misterius.
"Biasanya anak-anak itu main-main di situ. Ramai anak lainnya juga. Terakhir dapat kabar ada yang melihat mereka tiga jalan di sekitaran situ juga, tapi pas siang sudah tidak balek buat makan siang," ujarnya.
"Mereka lihat beko-beko itu sedang gali parit," katanya.
Mereka putra-putri dari pasangan suami istri, Sarkim-Darni, Alamsyah-Masdiani dan Hartoyo-Susi yang sudah hilang selama lima hari, dan belum juga ditemukan.
Baca juga: Kronologi Siswi SMP di Buleleng Dirudapaksa 10 Remaja, Awalnya Korban Kehabisan Bensin
Baca juga: Kisah Pilu Pengantin Baru di Gowa, Sang Suami Meninggal Dunia 12 Hari Setelah Menikah
Baca juga: Viral Video Anggota TNI di Bukittinggi Dikeroyok Pengendara Moge, Korban Tersungkur Lalu Ditendang
Kapolsek Salapian, Iptu Sutrisno mengatakan hari ke 12 dilakukan upaya pencarian dengan menggunakan beko untuk mengeruk sejumlah titik tanah timbunan.
Selain itu, pihak kepolisian sudah memberi imbauan kepada warga lain.
"Hari masih dilakukan penyisiran di 30 hektare lahan sawit sekitar lokasi korban hilang."
"Kami juga sudah mengimbau warga satu-satu agar memberi tahu jika ada mengetahui ada orang tidak dikenal masuk ke desa ini," katanya.
Kepala Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Masdi memiliki firasat bahwa ketiga korban yang hilang masih hidup dan berharap akan kembali dalam keadaan sehat.
Selama ini mereka telah melakukan berbagai cara demi menemukan ketiga korban.
"Saya pribadi percaya ketiga masih hidup. Semoga demi izin Allah ketiga bisa kembali lagi dalam keadaan sehat ke keluarganya," katanya.
Diketahui warga juga telah membatasi akses masuk ke Dusun Pulka, dengan menutup portal besi di pintu masuk.
Warga menjadi lebih awas terhadap pengunjung yang bukan warga setempat.
Lokasi tempat para korban hilang saat bermain juga sudah dipasang garis police line dan dijaga sejumlah personel polisi.
Lokasi yang ditutup dengan police line antara lain di lokasi eskavator bekerja, di jembatan kembar di dalam kawasan PT LNK.
Warga keruk bekas galian
Tiga bocah di Dusun Pulka, Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat hilang misterius selama sepekan.
Warga bahkan sampai mengeruk bekas galian untuk mencari keberadaan tiga bocah tersebut.
Sementara tanda-tanda adanya penculikan juga tidak ditemukan.
Polisi pun belum bisa menjawab teka-teki ini.
Dari hasil penyelidikan, polisi tak juga menemukan petunjuk.
"Personel masih standby di lokasi membantu melakukan pencarian.
Kapolres dan Waka Polres pun sudah turun ke lokasi," kata Humas Polres Langkat Aiptu Yasir, Minggu (25/10/2020).
Meski pencarian sudah dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan ratusan personel, namun hasilnya tetap nihil.
Bahkan, kata Yasir, warga sekitar sudah melakukan berbagai cara.
"Sudah dilakukan pengerukan bekas tanah galian di lokasi, ke danau itu juga sudah dilakukan pencarian.
Namun, memang belum ada tanda-tanda atau petunjuk keberadaan mereka.
Yang operator alat berat di lokasi juga mengatakan tidak ada melihat ketiga anak tersebut," katanya.
Disinggung mengenai adanya dugaan penculikan, Yasir pun mengatakan bahwa indikasi tersebut belum ada.
Walau demikian, polisi bersama warga masih berupaya melakukan pencarian.
Sampai saat ini, kata Yasir, warga masih berkumpul di danau bekas kerukan.
Karena tidak ada tanda-tanda penculikan ataupun masalah lain dalam kasus ini, warga pun sempat berspekulasi bahwa ketiga bocah yang hilang masing-masing Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7) disembunyikan jin.
Tak pelak, warga melakukan ritual memanjatkan doa di pinggir danau yang menjadi tempat hilangnya ketiga bocah.
Tidak hanya itu, warga juga menggelar pertunjukan jaran kepang di lokasi.
Tujuannya, untuk bisa berkomunikasi dengan alam gaib.
Pascahilangnya ketiga bocah, posko yang dibuat perangkat desa bersama aparat kepolisian masih dipadati warga.
Mereka bertanya-tanya kemana ketiga bocah ini pergi.
Sampai detik ini, tidak ada informasi apapun menyangkut hilangnya ketiga bocah tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 3 Bocah Hilang Misterius Saat Main di Kebun Sawit, Bekas Galian Dikeruk Hingga Gelar Ritual Khusus
