Baru Satu Bulan Dibangun, Talut Jembatan Bailey di Selopamioro Bantul Ambrol

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bantul mengakibatkan talut Jembatan Bailey, pengganti sementara jembatan Kenet di dusun Siluk 1

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Ahmad Syarifudin
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto saat meninjau jembatan bailey sebagai jembatan sementara pengganti jembatan Kenet yang talutnya ambrol. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bantul mengakibatkan talut Jembatan Bailey, pengganti sementara jembatan Kenet di dusun Siluk 1, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul ambrol, pada Selasa (27/10/2020) dini hari, sekira pukul 1.30 WIB.

Padahal, jembatan baja ringan yang membentang di atas anak sungai Oya itu, baru selesai dibangun satu bulan yang lalu dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan rekanan.

Warga Selopamioro, Budi Raharja (36), mengatakan, talut jembatan bailey ambrol sekitar pukul 1.30 WIB.

Saat itu, hujan deras memang mengguyur sejak pukul 23.00 WIB.

"Tiba-tiba talut jembatan ambrol," ungkapnya, ditemui di lokasi.

Baca juga: Kementerian PUPR: Permasalahan Pembebasan Lahan Jadi Kendala Pembangunan Tol Yogya - Jateng

Talut jembatan yang ambrol cukup luas.

Berada di sebelah kanan dan kiri pondasi jembatan.

Karena kondisinya cukup membahayakan, kata Budi, warga kemudian inisiatif menutup jembatan tersebut agar tidak dilewati oleh kendaraan.

Untuk sementara akses kendaraan diarahkan menggunakan Jembatan Kenet yang berada di sebelahnya.

Budi mengatakan, keberadaan jembatan sangat penting bagi warga.

Sebab menjadi jalan utama lalu lintas dua Kabupaten yaitu Bantul dan Gunungkidul.

Baca juga: RSPAU dr S Hardjolukito Gelar Pisah Sambut Pemimpin Baru

"Akses ini utama, istilahnya kalau mau dialihkan ya cukup jauh. Jauh banget. Bisa lebih 2 jam," katanya.

Kepala pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, Jembatan Bailey yang talutnya ambrol merupakan jembatan baru dan belum lama selesai dibangun.

Baru sekitar satu bulan. Jembatan tersebut adalah jembatan sementara.

Fungsinya untuk menggantikan jembatan Kenet yang rencananya akan dibangun permanen tahun depan.

"Ini masih jembatan sementara. Kalau anggaran resmi dari pemerintah sudah turun. Rencananya mau dibangun jembatan permanen, tahun depan," ungkap Dwi, saat meninjau lokasi.

Talut jembatan yang ambrol memang cukup luas.

Baca juga: UPDATE Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 Selasa 27 Oktober 2020, Berikut Data Rinci di 34 Provinsi

Dwi berharap, rekanan segera melakukan perbaikan, agar talut yang ambrol itu tidak melebar tergerus debit anak sungai Oya.

Apalagi jembatan itu merupakan akses utama bagi warga.

"Kalau tidak segera diperbaiki, akan membahayakan pengguna jalan," jelasnya.

Sementara itu, staf Bidang Bina Marga DPUP ESDM DIY, Dasroni mengatakan Jembatan Bailey merupakan semi permanen sebagai pengganti jJembatan Kenet.

Anggarannya sekitar Rp 250 juta. Jembatan tersebut selesai dibangun bulan lalu dan sudah diserahterimakan.

Akan tetapi, saat ini masih dalam masa pemeliharaan oleh rekanan.

Baca juga: PT Angkasa Pura 1 Bentuk Satgas Layang-Layang di Yogyakarta International Airport

Sebab itu, pihaknya akan meminta rekanan untuk memperbaiki kembali talut jembatan tersebut, agar tidak membahayakan bagi pengguna jalan.

Dasroni mengungkapkan, DPUPESDM sebenarnya sudah berencana membangun jembatan permanen untuk menggantikan jembatan Kenet yang dianggap sudah tua.

"Tahun depan diusulkan jembatan permanen dengan anggaran Rp 9 miliar," ujar dia. (Rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved