Tradisi Unik Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Beberapa Daerah di Tanah Air, Termasuk Yogyakarta
Dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik.
Masyarakat desa Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah, memiliki tradisi yang dijuluki Kirab Ampyang saat peringatan Maulid Nabi.
Warga akan mengarak hasil bumi keliling desa, menuju sebuah masjid.
Setelah sampai di masjid dan didoakan tokoh setempat, tandu berisi nasi bungkus dan hasil bumi yang telah diarak, dibagikan pada warga.
4. Tradisi Panjang Jimat (Cirebon)
Tradisi ini digelar di tiga keraton di Cirebon.
Di keraton Kanoman, upacara ditandai dengan sembilan kali bunyi lonceng Gajah Mungkur, yang berada di gerbang depan keraton.
Prosesi panjang jimat di keraton tersebut juga diisi dengan kirab benda-benda pusaka, dari Bangsal Prabayaksa menuju Masjid Agung Kanoman.
Prosesi itu dipimpin oleh Pangeran Patih Keraton Kanoman.
Selain di keraton, peringatan Maulid Navi juga dilaksanakan di makam Sunan Gunung Jati, di Kecamatan Gunung Jati, Cirebon.

5. Muludhen (Madura)
Saat Maulid tiba, warga di Madura, Jawa Timur, akan pergi ke masjid dengan membawa tumpeng.
Tumpeng-tumpeng itu kemudian diletakkan di tengah orang yang membaca barzanji (riwayat nabi).
Setelah didoakan, tumpeng kemudian dibelah dan akan dimakan bersama-sama.
6. Baayun Maulid (Banjarmasin)

Warga mulai dari bayi hingga orang dewasa akan ikut serta dalam tradisi Baayun Maulid ini.
Mereka telah menyiapkan ayunan yang dihiasi dengan benda-benda tradisi Banjar.