Tradisi Unik Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Beberapa Daerah di Tanah Air, Termasuk Yogyakarta
Dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik.
TRIBUNJOGJA.COM - Maulid Nabi Muhammad SAW 2020 akan diperingati pada Kamis 29 Oktober mendatang.
Maulid Nabi sendiri adalah peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yaitu setiap 12 Rabiul Awal pada penanggalan Islam.
Dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik.
Namun, pada tahun 2020 kali ini, tentunya tak semua tradisi tersebut bisa terlaksana, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
Baca juga: 5 Bacaan Sholawat Nabi Bahasa Arab, Latin, Terjemahan Dibaca Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Baca juga: Amalan-amalan Sunah Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H 29 Oktober 2020 Besok
Meski demikian, mengenal tradisi-tradisi unik Nusantara tersebut tetaplah menarik, terlebih saat momen Maulid Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah sembilan tradisi unik dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad, seperti TribunJogja.com lansir dari berbagai sumber:
1. Grebek Maulud (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Grebek Maulud adalah puncak peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Pada upacara puncak ini, sebanyak tujuh gunungan akan dikeluarkan dari Keraton untuk dibawa ke Masjid Gede, Kepatihan dan Puro Pakualaman.

Tujuh gunungan itu terdiri dari Gunungan Putri, Kakung, Darat, Gepak dan Gunungan Pawuhan.
Nantinya, isi gunungan itu akan diperebutkan oleh masyarakat yang telah menanti.
2. Ngalungsur Pusaka (Garut, Jawa Barat)
Di Garut, Jawa Barat, Maulid Nabi Muhammad disambut dengan upacara Ngalungsur, yaitu ritual untuk membersihkan atau menyucikan benda-benda pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog/Kian Santang).
Setelah disucikan dengan air bunga, benda pusaka kemudian akan digosok dengan minyak wangi, agar tetap wangi dan tidak berkarat.
Kegiatan yang dipusatkan di di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan ini dilakukan oleh juru kunci.