Pemerintah Kembali Lakukan Uji Coba Semi Pedestrian Kawasan Malioboro, Ini Jadwalnya
Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji mengatakan sejauh ini memang sudah dilakukan berkali-kali uji coba
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berkali-kali pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan pemerintah Kota Yogyakarta merombak kawasan Malioboro yang rencananya dibebaskan dari kendaraan bermotor.
Sebelumnya pada Agustus 2019 Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta telah melakukan rekayasa semi pedesterian di kawasan Malioboro.
Saat itu tercatat merupakan uji coba yang ke tiga kalinya.
Terakhir pada 7 Februari 2020 Dishub Kota Yogyakarta kembali untuk melakukan uji coba semi pedesterian di kawasan pusat belanja tersebut, namun semua itu tak berjalan lama.
Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji mengatakan sejauh ini memang sudah dilakukan berkali-kali uji coba untuk membebaskan Malioboro dari kendaraan bermotor.
Baca juga: Satlantas Polresta Yogya Berlakukan Sejumlah Skema Lalin di Kawasan Tugu Pal Putih
Baca juga: Proyek Revitalisasi Jalan Terus, Wisatawan Diminta Tidak Melintasi Kawasan Tugu
Aji sapaan akrabnya ini mengatakan, selama ini uji coba yang dilakukan belum full.
Ia berdalih untuk uji coba kali, perombakan beberapa lalu lintas dilakukan hanya untuk menjaga keutuhan sumbu filosofi di kawasan Malioboro.
"Jadi kendaraan bermotor tidak boleh masuk Malioboro. Memang sudah berkali-kali uji coba. Tapi kan memang belum full," katanya saat ditemui di Kepatihan, Jumat (23/10/2020).
Ia menambahkan, pihak Dishub DIY telah melakukan presentasi dengan dirinya terkait jalur mana saja yang akan dirubah, supaya kendaraan bermotor dapat menghindari kawasan Malioboro.
Rencananya uji coba akan dimulai dari tanggal 2 hingga 15 November 2020 ini.
Uji coba kali ini untuk menentukan titik mana saja yang mengalami crowded, setelah dilakukan rekayasa lalu lintas.
"Selama ini kan hanya Selasa Wage saja. Nah, kami mencari selama beberapa hari yang melewati weekend. Kami akan melihat titik macet itu di mana. Apa di Ngampilan atau di Mataram," tambah Aji.
Baca juga: Pemkot Yogya Pastikan Revitalisasi Kawasan Tugu Tetap Berjalan Selama Libur Panjang Akhir Oktober
Baca juga: Debat Pilkada Perdana 27 Oktober 2020, KPU Gunungkidul Bentuk Tim Penyusun Materi
Belum ada jaminan konsistensi dari pemangku kebijakan agar rencana tersebut dapat berjalan.
Namun demikian, untuk uji coba kali pemerintah DIY menginstruksikan jika rekayasa dilakukan sebagai upaya mendukung pengajuan Yogyakarta sebagai kota warisan budaya dari Unesco.