Jaringan Bioskop CGV di Korea Selatan akan Ditutup Karena Turunnya Pendapatan saat Pandemi
Kabar mengejutkan datang dari CGV. Dilansir dari berbagai sumber di media Korea Selatan, sebanyak 30 persen bioskop jaringan CGV akan ditutup karena
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
Ia menilai, ini adalah tindakan untuk menyelamatkan diri dari jurang kebangkrutan.
Baca juga: Gelombang Kedua Pandemi Virus Corona Turut Menghantam Bioskop di Korea Selatan

"Kami akan membuat tindakan yang lebih kuat jika perlu,” tambahnya.
Rantai multipleks juga mengatakan akan terus menjual aset yang tidak menguntungkan dan mempertimbangkan kembali proyek yang tidak efisien.
Pada paruh pertama tahun ini, bioskop didorong untuk mengamankan likuiditas dengan menjual entitas dan saham yang merugi dalam operasi di luar negeri.
Perusahaan juga menerapkan program pensiun dini dan menutup sepertiga operasinya secara nasional selama sebulan.
Belum diketahui bagaimana nasib bioskop CGV di Indonesia. Sebab, Indonesia juga masih berkutat dengan penanganan pandemi virus corona.
PT Graha Layar Prima Tbk (Perseroan) yang menaungi bioskop CGV masih menutup jaringan teater di seluruh Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan.
Dalam keterangan resmi yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan April 2020 lalu, penutupan sementara ini untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat juga karyawan Perseroan.
Awalnya, CGV tutup hingga 5 April 2020. Namun, mengikuti instruksi pemerintah pusat untuk memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19 di Indonesia, Perseroan memperpanjang masa penutupan sementara seluruh bioskop CGV di Indonesia.
Perseroan akan memantau perkembangan di Indonesia serta menunggu instruksi pemerintah pusat dan daerah untuk melanjutkan kembali operasional bioskop CGV.
“Selama masa penutupan ini, karyawan di bioskop CGV memang tidak bekerja, tetapi hak-haknya sebagai pekerja tetap kami penuhi. Untuk karyawan di bioskop, mereka ada di rumah, namun karyawan pusat harus bekerja dari rumah,” ujar Direktur PT Graha Layar Prima Tbk, Deoksu Yeo, Jumat (17/4/2020).
Menurutnya, kesejahteraan karyawan adalah prioritas di tengah pandemi.

“Sekarang, kami fokus untuk menyusun strategi, menstabilkan bisnis dimulai dengan sebisa mungkin menurunkan biaya usaha, seperti beban pajak, beban biaya pemeliharaan dan lain-lain,” tambahnya.
Ia berharap, pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah virus corona agar perekonomian segera kembali bergairah.
“Kami juga meminta keringanan pajak, mengingat pemasukan kami dari penjualan tiket, makanan dan minuman serta merchandise menjadi tidak ada,” tandasnya.
Tak hanya CGV, dua perusahaan bioskop besar di Indonesia lain, Cinema XXI dan Cinepolis harus tutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )