Ratusan Profesional Ikuti Play Therapy Indonesia Conference 2025 Dalami Terapi Bermain
PTIC 2025 menghadirkan lebih dari 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk psikolog, play therapist, konselor, pendidik
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ringkasan Berita:
- PTIC 2025 melibatkan lebih dari 100 profesional kesehatan mental untuk memperdalam praktik terapi bermain melalui presentasi ilmiah, workshop, dan sesi jejaring.
- Konferensi dibuka oleh Dr. Alice Arianto, Psy.D., CGP, yang menekankan bahwa bermain adalah bahasa emosional anak dan memperkenalkan konsep “Alchemy of Play” sebagai proses transformasi psikologis.
TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah meningkatnya perhatian terhadap kesehatan mental anak, Play Therapy Indonesia Conference (PTIC) 2025 hadir sebagai ruang penting untuk mendalami, dan memperkuat praktik terapi bermain di Indonesia.
Diselenggarakan selama tiga hari, 14–16 November 2025 di Ramada by Wyndham Yogyakarta, konferensi ini menjadi titik temu para profesional yang percaya bahwa bermain bukan sekadar aktivitas, tetapi sebuah jembatan menuju pemulihan emosi anak.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Perkumpulan Terapi Bermain Indonesia (PTBI), Play Therapy Indonesia, Play Therapy International, Politeknik Bentara Citra Bangsa (PBCB), dan Cipta Aliansi Edukasi (CAE).
PTIC 2025 menghadirkan lebih dari 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk psikolog, play therapist, konselor, pendidik, serta profesional kesehatan mental lainnya.
Acara dibuka oleh Dr. Alice Arianto, Psy.D., CGP, selaku Direktur PTBI sekaligus Course Director Play Therapy International.
Baca juga: Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Jadi Fokus Utama Rapimnas PERWIRA 2025 di Yogyakarta
Tokoh pendidikan dan psikologi turut hadir sebagai tamu penting, di antaranya Dr. Heru Astika Setya Murti, S.Psi., MA, Kaprodi Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana; Angelina Dyah Arum S., M.Psi., Psikolog Profesi, Dosen Universitas Mercu Buana Yogyakarta; Resnia Novitasari, S.Psi., MA – Wakil Dekan SDM Universitas Islam Indonesia.
Konferensi ini mengusung tema besar “Deepening Knowledge, Growing Practice, Strengthening Connections.”
Kegiatan dikemas presentasi paper ilmiah, workshop interaktif, dan ruang jejaring profesional.
Peserta diajak merasakan langsung bagaimana “keajaiban bermain” dapat menjadi alat transformasi dalam mendampingi anak menghadapi emosi, trauma, dan berbagai tantangan perkembangan.
Dalam sesi keynote pertama, Dr. Alice Arianto mengangkat materi berjudul “Alchemy of Play”, sebuah pendekatan yang mengaitkan terapi bermain dengan konsep alkimia psikologi ala Carl Jung.
“Carl Jung melihat alkimia sebagai metafora untuk perjalanan manusia, bagaimana kita mengubah ‘logam dasar’ berupa trauma, konflik, dan ketidaksadaran menjadi ‘emas’ berupa kebijaksanaan, keutuhan, dan kesadaran diri,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa bermain memberi ruang aman bagi anak untuk mengalami perubahan psikologis yang mendalam.
“Ketika seorang anak bermain, dia sebenarnya sedang menata ulang dunianya. Kita sebagai terapis hadir untuk menyaksikan, mendampingi, dan membantu proses itu mencapai bentuk terbaiknya,” katanya.
Melalui konferensi ini, para peserta diharapkan mampu membawa pulang paradigma baru bahwa bermain adalah proses transformasi, bagi anak, bagi terapis, dan bagi hubungan di antara keduanya. (*/rls)
| 13 Kata yang Berawalan “JEM”, Bikin Tebak-tebakan Makin Seru |
|
|---|
| Dua Raja di Satu Keraton: Kisruh Takhta PB XIV Kembali Mengemuka di Surakarta |
|
|---|
| 6 Shio Super Hoki Hari Ini Jumat 14 November 2025, Banjir Keberuntungan untuk Shio Ini! |
|
|---|
| 2 Meninggal dan 21 Lainnya Dalam Pencarian Akibat Longsor di Cibeunying, Cilacap |
|
|---|
| BMKG DIY: Prakiraan Cuaca Jogja Jumat 14 November 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Alice-Arianto-Direktur-Terapi-Bermain-Indonesia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.