Wabah Virus Corona
Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Uni Eropa Perketat Pembatasan Sosial, Restoran Tutup Lebih Cepat
Pemerintah di Eropa akan segera meningkatkan pembatasan sosial guna menekan peningkatan kasus Covid-19 di benua tersebut. Sebab, di minggu ini
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com- Pemerintah di Eropa akan segera meningkatkan pembatasan sosial guna menekan peningkatan kasus COVID-19 di benua tersebut.
Sebab, di minggu ini, angka pasien terkonfirmasi terus naik dan mencapai angka tertinggi sejak dimulainya pandemi.
Salah satu negara dengan kasus yang cukup parah adalah Republik Ceko. Negara ini memiliki tingkat infeksi cukup tinggi dengan kematian hingga 1.051 kasus sejak 1 Maret 2020.
Bahkan, di hari Jumat (9/10/2020) lalu, ada 52 orang meninggal dalam sehari karena COVID-19.
Republik Ceko memberlakukan pembatasan parsial tiga minggu yang menutup sekolah, bar, dan klub. Ketiga tempat rawan itu akan tutup hingga 3 November 2020.
Sementara restoran akan dibatasi untuk pengiriman dan tidak dimakan di tempat, hingga pukul 20:00.

Asrama universitas juga ditutup sementara, dan semua pelajaran sekolah akan dilanjutkan di rumah melalui internet. Taman kanak-kanak akan tetap terbuka dan ketentuan khusus akan dibuat untuk anak-anak dari pekerja pengasuhan kritis.
Masker, yang sudah dipakai di toko-toko dan transportasi umum, juga harus dipakai di halte trem dan di peron kereta. Jumlah maksimal orang yang berkumpul dalam kelompok, baik di dalam maupun di luar, adalah enam orang.
Kemudian, di Belanda, pembatasan sebagian telah diumumkan dan masker menjadi wajib di ruang publik dalam ruangan. Hal serupa juga dilakukan di Prancis.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengumumkan jam malam malam di Paris dan delapan kota lain untuk mencoba mengekang penyebaran Virus Corona.
Tindakan itu diberlakukan dari pukul 21:00 hingga 06:00 dan akan mulai berlaku mulai Sabtu (17/10/2020) dan berlangsung setidaknya selama empat minggu, kata Macron dalam wawancara yang disiarkan televisi.
Delapan kota lain diantaranya adalah Marseille, Lyon, Lille, Saint-Etienne, Rouen, Toulouse, Grenoble, dan Montpellier.
Baca juga: Muncul Lagi Wabah COVID-19 di China, 9 Juta Penduduk Akan Dites
Kebijakan ini mempengaruhi sekitar 22 juta orang.

Itu akan diterapkan selama empat minggu dan pemerintah Macron akan berusaha untuk memperpanjangnya menjadi enam minggu jika tidak ada tanda-tanda penurunan.
Darurat kesehatan masyarakat juga telah diumumkan.