Danais
Pemda DI Yogyakarta Masih Menyusun Ploting Anggaran Danais 2021
Anggarannya telah diketahui yakni sebesar Rp 1,3 triliun, namun ploting penggunaan anggarannya baru dapat disampaikan pada November
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menyusun ploting anggaran dana istimewa (danais) untuk anggaran 2021 mendatang.
Meski nominal anggarannya telah diketahui yakni sebesar Rp 1,3 triliun, namun ploting penggunaan anggarannya baru dapat disampaikan pada November nanti.
Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menyampaikan, semula pengajuan danais dari masing-masing Kabupaten/Kota sebesar Rp 4,59 triliun.
Setelah dibahas di tingkat provinsi, usulan anggaran tersebut dipangkas menjadi Rp 2,6 triliun.
Dengan pertimbangan dari pemerintah pusat berdasarkan kesesuaian program nasional, serta menyesuaikan kewajaran biaya, efisiensi, dan monitoring pembiayaan evaluasi di tahun sebelumnya, anggaran itu pun menjadi Rp1,4 triliun.
Baca juga: Belanja Danais DI Yogyakarta Mencapai Rp 879 Miliar
Baca juga: Danais 2021Telah Ditetapkan, Besarannya Sama dengan 2020
"Namun di bulan Agustus kemarin ditetapkan danais sebesar Rp 1,3 triliun. Ya karena banyak pertimbangan-pertimbangan itu. Dan ada koreksi dari pemerintah pusat," katanya, Senin (12/10/2020).
Dari hasil koreksi dan berbagai pertimbangan itu, Aris mengatakan jika untuk anggaran danais 2021 dikurangi sebanyak Rp 130 miliar.
Turunnya nominal danais tahun 2021 juga lantaran pemerintah DIY tidak menuntaskan beberapa proyek fisik antara lain rehabilitasi dan pembangunan fasad ketandan, pembangunan perpustakaan, dan yang lainnya.
Dari faktor tersebut, postur anggaran danais 2021 pun masih sama dengan tahun sebelumnya.
Baca juga: Perencanaan Danais Dilakukan secara Matang, Dikirim ke Pusat Desember Mendatang
Baca juga: Puluhan Desa Akan Dilibatkan dalam Pilot Project Pemanfaatan Danais Pada 2021
Namun demikian, alokasi danais untuk 2021 pembiayaan tertinggi dimungkinkan untuk pembangunan fisik jalur penghubung Kabupaten Sleman-Gunungkidul sepanjang 18,6 Kilometer.
"Yang paling banyak penyerapan anggaran untuk pembangunan jalur penghubung Sleman-Gunungkiduk. Tapi saya belum bisa mengatakan berapa anggarannya. Tunggu November saja pastinya. Karena takutnya ada perubahan dari pusat," tegasnya.
Menurut Aris, alasan pemaksimalan danais di 2021 lebih mengedepankan infrastruktur bukan karena serapan dibidang lain pada tahun 2020 sangat rendah.
"Ya alokasi ke sana hanya karena prioritas saja. Dan paling banyak memang di bidang infrastruiktur untuk alokasi tahun 2021," pungkasnya. (hda)