Belasan Kambing di Gunungkidul Mati Misterius, Sebagian Organ Tubuh Hilang

Belasan Kambing di Gunungkidul Mati Misterius, Sebagian Organ Tubuh Hilang

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
SURYA.co.id/Rahadian Bagus
Hewan kambing milik warga Pacitan mati dengan kondisi tercabik-cabik diserang hewan misterius. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Belasan kambing ternak milik warga di wilayah Kapanewon Tepus, Gunungkidul ditemukan mati dengan luka-luka gigitan di sekujur tubuhnya.

Peristiwa ini diduga disebabkan oleh serangan hewan liar.

Panewu Tepus Alsito membenarkan bahwa ada informasi mengenai peristiwa tersebut.

Namun sejauh ini, ia menyebut belum ada laporan secara resmi dari pemerintah kalurahan.

"Memang yang kami terima temuan kejadian tersebut terjadi di Kalurahan Purwodadi saja," ungkap Alsito dihubungi wartawan, Senin (12/10/2020).

Berdasarkan informasi yang diterima, kondisi tubuh kambing ternak yang ditemukan mati tersebut hilang sebagian.

Mengingat baru sebatas dugaan, ia pun belum mengetahui hewan apa yang menyerang ternak warga tersebut.

Terpisah, Lurah Purwodadi Sugiyanto memperkirakan ada sekitar 12 ekor kambing yang ditemukan mati.

Rentetan temuan tersebut terjadi sejak akhir Agustus hingga September lalu.

Kendati belum diketahui hewan jenis apa yang menyerang kambing ternak tersebut, Yanto mengungkapkan kejadian ini kerap terjadi saat musim kemarau.

Ia menyebut di tahun lalu ternak yang diserang mencapai puluhan ekor.

"Tahun lalu itu ada sekitar 60 ekor kambing di Purwodadi yang diduga diserang dan dimangsa hewan liar," tuturnya.

Demi meminimalisir temuan serupa, pihak kalurahan pun bergerak cepat.

Antara lain meminta warga yang memiliki hewan ternak, dibawa pulang ke rumah agar lebih aman.

Imbauan ini juga diberikan oleh pihak Kapanewon Tepus.

Menurutnya, warga memiliki kandang kambing namun posisinya di ladang, agak jauh dari rumah.

Selain dibawa pulang, kandang ternak pun diminta diperkuat dan ditingkatkan keamanannya.

"Sosialisasi sudah kami lakukan ke masyarakat agar serangan tersebut bisa ditekan," kata Yanto.

Baca juga: Razia Satpol PP di Tuban Panen Belasan ABG Bukan Suami Istri Sedang Pesta Seks di Kamar Kos

Baca juga: Korea Utara Pamerkan Rudal Balistik Antar Benua Terbesar di Muka Bumi

Kejadian di Pacitan

Serangan hewan buas terhadap ternak warga juga pernah terjadi di Pacitan Jawa Timur pada awal tahun lalu.

Puluhan kambing milik warga di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan mati secara misterius.

Ternak warga tersebut diduga menjadi korban dari serangan hewan buas.

Kambing-kambing yang mati totalnya ada 43 ekor yang tersebar di tiga desa yakni Desa Kalipelus, Desa Klesem, Desa Katipugal, Kecamatan Kebonagung.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, Dinas Pertanian Pacitan, Kus Handoko mengatakan saat ini sudah dilakukan berbagai upaya pencegahan.

Hasilnya, sudah tiga hari terakhir, sejak Jumat (24/1/2019), sudah tidak ada Kambing warga yang menjadi korban serangan hewan buas yang belum diketahui jenisnya ini.

"Terakhir 43 ekor kalau tidak salah, sudah tiga hari ini belum ada hewan yang diserang," kata Kus Handoko, saat dihubungi, Minggu (26/1/2019) sore.

Handoko menuturkan, saat ini pihak Disperta Pacitan telah berkoordinasi dengan Polisi, TNI, BPBD, BKSDA dan juga Perbakin untuk membantu mencari tahu hewan yang menyerang kambing milik warga.

"Ini juga sudah dilakukan usaha pencegahan, kemarin dari pihak kepolisian, TNI, BPBD, BKSDA, Perbakin sudah ke lapangan, tetapi juga belum diketahui hewan apa yang memangsa," katanya.

Puluhan kambing milik warga di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, mati secara misterius. Lokasi kejadian tersebar di Desa Kalipelus dan Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung.

Diduga puluhan kambing ini mati akibat diserang hewan buas. Sebab, saat ditemukan kondisi tubuh kambing mengalami luka tercabik-cabik. (Tribunjogja/Alexander Ermando)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved