Penjelasan Sains Tentang Deja Vu, Saat Anda Merasa Mengulang Peristiwa
70 persen populasi manusia pernah mengalami Deja Vu dan yang paling sering berada dalam rentang usia 15-25 tahun.
Oleh karena itu, O'Connor berpikir bahwa daerah frontal otak bisa membalik-balik ingatan kita. Area tersebut mengirimkan sinyal jika ada ketidakcocokan antara apa yang kita pikir telah dialami dengan apa yang sebenarnya.
Temuan ini kemudian dipresentasikan dalam Konferensi Memori Internasional di Budapest.
"Daerah otak yang terkait dengan konflik memori, bukan memori palsu, tampaknya mendorong pengalaman deja vu," tulis O'Connor.
"Ini sesuai dengan gagasan kami tentang deja vu. Karena kesadaran akan ketidaksesuaian pada sinyal memori telah diperbaiki, deja vu menurun seiring bertambahnya usia. Padahal, kesalahan memori cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Jika ini bukan kesalahan, tapi pencegahan kesalahan, ini masuk akal," sambungnya. (*)
Sumber : kompas