Menakjubkan, Seikat Rambut Abraham Lincoln yang Diambil Setelah Ia Dibunuh dan Dilelang USD 81 Ribu
Seikat rambut Presiden Abraham Lincoln dan telegram berlumuran darahnya terjual lebih dari USD 81.000 di lelang. Barang-barang bersejarah itu dijual
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM - Seikat rambut Presiden Abraham Lincoln dan telegram berlumuran darahnya terjual lebih dari USD 81.000 di lelang.
Barang-barang bersejarah itu dijual dalam lelang yang berakhir Sabtu (12/9/2020) lalu, menurut RR Auction yang berbasis di Boston seperti dilansir CNN.
Pembeli telah memilih untuk tidak disebutkan namanya, kata juru bicara rumah lelang tersebut.

2 inci rambut yang diikat itu dipotong selama pemeriksaan postmortem sehari setelah dia dibunuh di Teater Ford di Washington, DC oleh John Wilkes Booth pada tanggal 14 April 1865.
Rambut itu diberikan kepada Dr Lyman Beecher Todd, sepupu ibu negara Mary Todd Lincoln, menurut rumah lelang.
Karena tidak memiliki apa-apa untuk membungkus rambutnya, Todd merogoh sakunya dan menggunakan telegram Departemen Perang yang dikirim segera setelah presiden ditembak.
"Dia membungkus rambut terikat itu dengan berlumuran darah dan cairan otak di telegram ini dan dengan tergesa-gesa menulis di atasnya dengan pensil: 'Rambut A. Lincoln,'" tulis putra Todd dalam keterangannya.
Putra Todd, James A Todd, menguraikan detail rambut dan telegram tersebut dalam surat tertanggal 12 Februari 1945.
"Ikat rambut Abraham Lincoln dipotong dari kepalanya dan diberikan kepada ayah saya selama pelaksanaan postmortem dan tetap menjadi hak asuh keluarga kami sejak saat itu," tulis putra Todd dalam surat 1945.
RR Auction memverifikasi keaslian rambut tersebut. Telegram diterima pada pukul 11 malam, saat Lincoln ditembak.

"Ketika Anda berurusan dengan sampel rambut Lincoln, asalnya adalah segalanya dan dalam hal ini, kami tahu bahwa ini berasal dari seorang anggota keluarga yang berada di samping tempat tidur Presiden," kata Wakil Presiden Eksekutif Lelang RR Bobby Livingston.
Todd lebih dari sekedar sepupu istri presiden. Dia dan Presiden Lincoln mengenal satu sama lain ketika keluarga Lincoln mengunjungi Lexington, Kentucky, sebelum Perang Saudara.
Todd diangkat sebagai kepala pos di Lexington pada tahun 1861 setelah Lincoln menjadi presiden.
Dia membuat sejarah ketika dia tinggal di samping tempat tidur Lincoln pada jam-jam terakhir presiden di Petersen House di seberang jalan dari Teater Ford.
• Video Viral Emak-emak di Sumedang Potong Bendera Merah Putih, Ternyata Ini Penyebabnya
Surat Natal penuh belas kasihan Abraham Lincoln kepada sepupu Konfederasinya telah terjual
"Ayah saya pergi bersama Kolonel Vincent ke samping tempat tidur Presiden dan mereka tetap di sana sampai kematiannya keesokan paginya," tulis putra Todd dalam surat itu.