Penelitian Ini Ungkap Alasan Kenapa Pasangan Anda Pura-pura Orgasme
Penelitian lain menyebutkan 60 persen wanita mengaku pernah berpura-pura orgasme dengan berbagai alasan.
TRIBUNJOGJA.COM - Tubuh yang penuh energi dan bergelora, tatapan yang penuh cinta, serta desahan halus yang sedikit tertahan di tenggorokannya, memang kombinasi dahsyat antara kehangatan, kasih sayang, dan birahi yang “memanaskan” aktivitas intim Anda.
Tiga elemen tersebut dipersepsi sebagai respon alamiah yang dilakukan dengan natural, seiring tercapainya kenikmatan.
Padahal pada praktiknya, banyak wanita yang melakukan ketiga formula itu untuk berpura-pura. Apalagi dari hasil survei mengenai aktivitas dan kesehatan seksual yang diadakan Kinsey Institute di Indiana University, ditemukan fakta yang cukup mengejutkan.
Ternyata sebanyak 80 persen pria meyakini pasangannya mengalami orgasme selama mereka berhubungan intim, sementara hanya 64 persen wanita yang mengaku benar-benar mencapai puncak kenikmatan.
Bahkan, penelitian lain menyebutkan 60 persen wanita mengaku pernah berpura-pura orgasme dengan berbagai alasan.
Di antaranya takut mengecewakan suami, tidak percaya diri pada kemampuan seksual, takut membuat marah atau meruntuhkan ego suami, bahkan ada yang berpura-pura agar kegiatan intim dapat segera dituntaskan.
Kendati tujuan pura-pura “mencapai puncak” adalah untuk menyenangkan pasangan dan memelihara keharmonisan, namun yang perlu diingat, hal ini merupakan bagian dari upaya membohongi diri sendiri juga pasangan. Dan sebuah hubungan yang diisi dengan kebohongan, tentu tergolong tidak sehat, bukan?
Rangsangan yang Tepat
Bisa jadi, pura-pura orgasme diakibatkan tubuh Anda belum siap menerima rangsangan dari pasangan sehingga responnya masih lambat. Ibarat kendaraan, jika belum siap dan belum cukup “panas” maka jalannya pun akan tersendat.
Rangsangan memang sulit begitu saja timbul sesaat setelah Anda memutuskan akan melakukan hubungan intim.
Perlu pemanasan (foreplay ) sebelum Anda “injak gas” dan memacu kecepatan libido hingga melesat pesat.
Sejatinya wanita memang membutuhkan waktu lebih banyak daripada pria dalam hal memunculkan nafsu seksual.
Maka dibutuhkan kesabaran sebelum Anda berdua beranjak ke tahap penetrasi.
Pasalnya, penetrasi yang dilakukan sebelum wanita siap akan menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat melakukan hubungan seksual.
Itulah yang perlu dicegah agar tidak menimbulkan trauma di masa yang akan datang. Kuncinya adalah menciptakan kesiapan dan memelihara kenyamanan satu sama lain.