BREAKING NEWS :Hasil Tracking PKL Malioboro, Dua Orang Dinyatakan Positif Terpapar Virus Corona

Hasil Tracking PKL Malioboro, Dua Orang Dinyatakan Positif Terpapar Virus Corona

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita Ginting
Penyemprotan kawasan malioboro oleh Satuan Petugas Pencegahan Covid-19 Polda DIY pada Kamis (10/09/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penyebaran Covid-19 dari salah seorang pedagang kaki lima di kawasan Malioboro, meluas.

Berdasarkan hasil tracing terhadap pasien meninggal dunia tersebut, muncul tambahan dua orang yang dinyatakan positif, per Jumat (11/9/2020).

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan tambahan itu, jumlah kasus positif berdasar hasil tracing saat ini, mencapai tiga orang.

Sebelumnya, anak dari yang bersangkutan sudah lebih dulu dinyatakan positif.

"Dari Malioboro ada tambahan dua kasus hari ini. Satu dari keluarga, kemudian satunya merupakan sesama pedagang yang ada kontak erat, (lapak) di sebelahnya," ungkapnya, Jumat (11/9/2020) malam.

Heroe berujar, sejauh ini, pihaknya sudah melakukan swab test terhadap 20 kontak erat dari PKL yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 tersebut.

15 Orang Telah Diperiksa dari Kontak Erat Pedagang Malioboro

Seorang Anak PKL Malioboro Positif Covid-19

Tapi, hingga kini, baru tiga yang diketahui hasilnya, yang seluruhnya positif terpapar virus corona.

"Jadi, dari 20 orang yang di-swab, sudah ada 3 yang positif.

Dari keluarga ada dua dan dari pedagang di sebelahnya ada satu. Kemudian, yang lain masih menunggu hasil swab, saat ini belum keluar," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, selepas temuan kasus awal pada kisaran satu pekan lalu, Pemkot Yogyakarta terus berupaya menggiatkan tracing.

Hasilnya, sebanyak lima pedagang kaki lima pun diarahkan menjalani swab test, sebagai langkah penegasan diagnosa.

Di samping itu, selain kontak erat, pihaknya juga mencari sample secara acak, dari para pedagang di Malioboro.

Hal tersebut dilakukannya, untuk mengukur dan mengetahui, apakah ada sebaran lain di objek wisata unggulan Kota Yogyakarta tersebut.

"Kita coba cari tambahan untuk sample pedagang agar bisa dianalisis ya, pusat sebarannnya itu dari mana. Jadi, bukan hanya kontak erat, tapi juga akan kita acak beberapa PKL untuk sample," terangnya. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved