Warga Tunggularum Sleman Belajar Hadapi Bencana Merapi

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menggelar Wajib Latih Penanggulangan Bencana (WLPB).

Program mitigasi kebencanaan Merapi diselenggarakan di Dusun Tunggularum, Desa Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, Kamis (3/9/2020).

Pelatihan dilaksanakan di Tunggularum sejak Selasa (1/9/2020), setelah pekan lalu digelar di Desa Turgo.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Dr Hanik Humaida mengatakan saat membuka pelatihan, acara ini untuk mengingatkan kembali warga akan pentingnya mitigasi bencana.

Sebab, kata Hanik, warga di Tunggularum tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3.

Oleh sebab itu sangat penting warga menguasai pengetahuan menghadapi bencana.

"Merapi memang berstatus Waspada sampai saat ini, tapi mudah-mudahan semua akan baik-baik saja," kata Hanik.

• Aktivitas Gunung Merapi 21-27 Agustus 2020, Terjadi Pemendekan Jarak Tunjam 1 Cm

• BPBD DIY : Simulasi Penanggulangan Erupsi Merapi Jadi Antisipasi Terjadinya Bencana Turunan

Harapan Hanik, peserta pelatihan bisa menyerap pengetahuan dan menularkan ke anggota keluarga lain.

"Terutama, kondisi Merapi itu sebenarnya bagaimana? Nanti monggo diberitahukan ke keluarga yang tidak bisa ikut di sini," lanjutnya.

Hanik menekankan, pelatihan tatap muka di Balai Pertemuan F Hariadi Tunggularum, diselenggarakan tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Dalam pantauan Tribunjogja.com, semua peserta mengenakan masker, mencuci tangan dan dites suhu sebelum masuk ke ruang pertemuan.

Warga yang ikut serta di hari ketiga WLPB sekitar 50 orang.

Tampil sebagai pemateri mantan Kepala BPPTK Yogyakarta Drs Subandriyo dan Ir Dewi Sri. (Tribunjogja.com/xna)