Wabah Virus Corona
Setelah Vaksin COVID-19 Ditemukan Apakah Pandemi Virus Corona Berakhir?
Meski vaksin ditemukan dan akhirnya dipasarkan, semua orang tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan yang diterapkan selama pandemi ini.
Amin berkata, vaksin membantu penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan. Namun perlu diingat, Virus Corona SARS-CoV-2 penyebab penyakitnya akan selalu ada di sekitar kita.
"Kita tidak tahu virus ada di mana. Yang kita harapkan, saat semakin banyak manusia yang kebal maka virus (corona SARS-CoV-2) itu semakin lama akan berkurang," imbuh dia. Namun hingga Virus Corona benar-benar hilang dari muka Bumi dan tidak menginfeksi manusia lagi, itu butuh waktu panjang. "Virus cacar misalnya, dibutuhkan waktu sekitar 200 tahun sampai dunia dinyatakan bebas cacar, sejak vaksin pertama ditemukan oleh dokter (Edward) Jenner," kata Amin.
Jauh sebelum berhadapan dengan COVID-19, penyakit cacar telah membunuh jutaan orang sebelum vaksinnya ditemukan.
Diberitakan Kompas.id edisi 9 Mei 2020 dalam artikel berjudul, 40 Tahun Manusia Menang atas Pendemi Cacar, disebutkan hingga abad ke-20 atau sampai 60 tahun lalu, penyakit cacar telah menewaskan sedikitnya 300 juta penduduk bumi.
Untuk kasus pandemi saat ini, Amin berkata kemungkinan besar kita tidak perlu menunggu sampai 200 tahun hingga bebas dari COVID-19.
"Karena dengan teknologi yang lebih maju, diharapkan kita tidak perlu menunggu sampai 200 tahun," katanya. Dia mengingatkan, meski vaksin ditemukan, protokol kesehatan 3M tetap harus dijalankan, yakni:
-Mencuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik
-Menjaga jarak dengan orang lain
-Memakai masker (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika Vaksin Ditemukan, Mungkinkah Pandemi Segera Berakhir?"