BREAKING NEWS : Pedagang Kelontong di Yogya Meninggal Positif Covid-19, 2 Anggota Keluarga Tertular
BREAKING NEWS : Pedagang Kelontong di Yogya Meninggal Positif Covid-19, 2 Anggota Keluarga Tertular
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seorang pedagang warung kelontong di Danurejan, Kota Yogyakarta dinyatakan meninggal dengan status positif Covid-19.
Dari hasil tracing Pemkot Yogyakarta, dua anggota keluarganya pun turut terpapar virus yang pertama kali muncul di Wuhan China tersebut.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pasien meninggal dunia pada 26 Agustus lalu, sementara hasil swab test baru keluar tiga hari berselang.
Menurutnya, yang bersangkutan memang menunjukkan gejala yang mengarah Covid-19.
"Sebelumnya pasien menjalani rapid test juga dan sempat rawat inap di salah satu rumah sakit, karena mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan keringat dingin," katanya, saat dikonfirmasi Rabu (2/9/2020) siang.
Heroe menuturkan warung kelontong yang dikelola oleh pasien, berlokasi di kawasan Bausasran dan tak jauh dari Stasiun Lempuyangan.
Sebagai upaya tindak lanjut, 30 Agustus lalu, Pemkot Yogyakarta mulai menggiatkan tracing pada anggota keluarga yang bersangkutan.
"Ya, kemudian kita swab anggota keluarganya, total ada empat orang. Hasilnya, dua orang positif, satu negatif dan satu belum keluar hasilnya," tambah Heroe.
• Penyebab Kasus COVID-19 Naik Drastis Akhir Agustus Khususnya di Pulau Jawa
• Pandemi Virus Corona Mengubah Gaya Hidup Orang Kanada, Tak Pernah Lagi Menyentuh Barang Publik
Heroe memastikan, tracing melalui Dinas Kesehatan masih terus berlanjut, untuk melacak riwayat interaksi dan mobilitas pasien positif. Dengan harapan rantai penularan corona dapat terputus dan tidak menyebar semakin luas.
"Termasuk bagi para pembeli di warung kelontong itu ya, sembari menunggu hasil tracing, kami sarankan untuk menjalani isolasi mandiri dulu," ungkapnya.
Sebelumnya, Heroe menuturkan, penularan corona antar anggota keluarga, terjadi cukup masif di Kota Yogyakarta, bahkan makin mendominasi temuan kasus akhir-akhir ini.
Menurutnya, hal itu terjadi karena ada kelengahan saat masyarakat berinteraksi dengan anggota keluarga.
"Fenomena penularan di keluarga kini jadi paling banyak. Temuan ini, menjelaskan kalau potensi penularan bisa terjadi dimanapun, termasuk di rumah," ujarnya.
Di samping kasus di Danurejan, lanjutnya, transmisi lokal antar anggota keluarga juga ditemukan di Gondokusuman, Ngampilan dan Umbulharjo, masing-masing dua keluarga yang tertular.
Kemudian fenomena serupa terjadi pula di Kecamatan Kraton, yang menimpa satu keluarga.
"Ini menjadi bukti ya, kalau penyebaran Covid-19 tidak memandang wilayah. Karena itu, masyarakat saya minta betul-betul menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk saat berada di rumah," pungkasnya. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)