Kulon Progo
Pemkab Kulon Progo Fasilitasi Pelajar Melalui 'Pulsaku' Untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Kepala Disdikpora Kabupaten Kulon Progo, Arif Prastowo mengatakan pihaknya tengah melakukan penyesuaian kurikulum di masa pandemi Covid-19 ini.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo sampai saat ini masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19.
Kepala Disdikpora Kabupaten Kulon Progo, Arif Prastowo mengatakan pihaknya tengah melakukan penyesuaian kurikulum di masa pandemi Covid-19 ini.
"Kami sudah menyampaikan format kurikulum di masa pandemi kepada sekolah di semua jenjang baik terkait kompetensi dasar maupun durasi jam pelajaran," ucapnya Jumat (21/8/2020).
Terpisah Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan pembelajaran secara tatap muka memang belum dilakukan di sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Kulon Progo.
• Sensus Penduduk di Kulon Progo Pada September Mendatang Tidak Melalui Door to Door
Hal tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko bagi siswa terutama di tingkat pendidikan dasar jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
Menurut fajar, pendidikan dasar rentan terhadap penularan Covid-19.
"Takutnya dilakukan pembelajaran tatap muka di sekolah mereka melakukan tukar-tukaran masker, megang apa saja dan tidak cuci tangan. Kami tidak mau mengorbankan anak-anak," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kulon Progo memperbolehkan aktivitas di sekolah hanya sebatas mengambil dan mengumpulkan tugas saja.
"Kalau sebatas mengambil lalu kemudian dikumpulkan di kemudian hari saya kira tidak apa-apa namun kalau tatap muka belum," kata dia.
• AP 1 Berencana Bangun Pasar Rakyat di Kulon Progo Untuk Tingkatkan Daya Tarik Wisata
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo akan memberikan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh melalui program "Pulsaku".
Terlebih menurut Fajar di Kabupaten Kulon Progo masih banyak daerah pelosok yang belum terjangkau oleh jaringan internet.
"Pulsaku ini yaitu kuota internet yang harganya hanya Rp 30 ribu namun unlimited hingga 30 hari. Sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama pelajar yang membutuhkan akses internet," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)