COVID-19 di Gunungkidul Melonjak, Kasus dari Destinasi Wisata Masih Nihil

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Akhir-akhir ini, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Gunungkidul mengalami peningkatan pesat.

Rekor tertinggi tercatat pada Sabtu lalu dengan 25 kasus baru, meski itu merupakan hasil dari swab massal.

Kebanyakan kasus positif COVID-19 di Gunungkidul pun diketahui berasal dari luar wilayah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi.

"Berdasarkan data, 90 persen penularan COVID-19 di Gunungkidul berasal dari luar daerah," kata Immawan beberapa waktu lalu.

• 258 Jenazah di DIY Telah Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19

Potensi penularan COVID-19 di Gunungkidul bisa juga dari sektor pariwisata.

Sebab saat ini Uji Coba wisata masih dilakukan, di mana banyak pengunjungnya dari luar wilayah.

Kendati begitu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Asti Wijayanti memastikan sektor wisata masih aman dari penyebaran COVID-19.

"Sampai saat ini, untungnya tidak ada kasus dari destinasi wisata. Sebab kami sudah melakukan kebijakan yang tepat," kata Asti di Balai Kalurahan Ngalang, Paliyan, Selasa (18/08/2020).

Kebijakan yang dimaksud Asti adalah pemberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Termasuk pula kegiatan pembersihan rutin yang dilakukan seminggu sekali, di destinasi yang melakukan Uji Coba.

Asti mengatakan saat ini pihaknya secara tegas melarang pengunjung yang tidak mengenakan masker masuk ke destinasi wisata, terutama pantai.

• Pulihkan Ekonomi Terdampak COVID-19, Dispar Gunungkidul Inisiasi Gerakan BISA

Begitu pula jika suhu tubuhnya lebih dari 37,3 derajat Celcius.

Menurut Asti, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar penyebaran tidak terjadi.

Saat berada di lokasi wisata pun, seluruh pengunjung diminta menjaga jarak.