Bantul
Kasus Kebakaran di Bantul Didominasi Human Eror dan Korsleting Listrik
Kasus kebakaran selama ini hampir terjadi merata di seluruh wilayah dan Kecamatan di Bantul.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Selama ini, petugas pemadam kebakaran dari BPBD Bantul, menurut Dwi sudah bekerja maksimal dan terus meningkatkan kinerja.
Meskipun, respon cepat 15 menit belum sepenuhnya dapat tercapai karena kekurangan armada.
Terutama saat terjadi kebakaran di wilayah kecamatan Dlingo, menurutnya cukup sulit.
"Karena disana belum ada pos pemadam kebakaran," ucap Dwi.
Saat ini untuk mengcover seluruh wilayah, BPBD Bantul mengaktifkan empat pos pemadam kebakaran yaitu di Banguntapan, Kasihan, Sedayu dan Imogiri, serta satu pos induk di kantor BPBD Bantul.
Sebenarnya masih ada dua pos lagi di kecamatan Piyungan dan Pundong.
• Angka Peristiwa Kebakaran di Bantul Cukup Tinggi, Ini Imbauan BPBD Bantul
Tetapi dus pos tersebut belum bisa dioperasikan optimal karena kekurangan personel dan perlu ada penambahan prasarana.
Adapun untuk armada pemadam kebakaran, dikatakan Dwi, Bantul memiliki enam armada dan dua mobil tangki.
Jumlah tersebut menurutnya belum ideal.
Mengingat Bantul memiliki wilayah yang cukup luas.
Jika berhitung kebutuhan, masing-masing pos seharusnya memiliki dua armada pemadam kebakaran dan satu mobil tangki.
Bantul sekarang memiliki tujuh pos pemadam.
"Harusnya memiliki 14 mobil pemadam kebakaran dan 7 mobil tangki untuk suplai air," ucap dia. (TRIBUNJOGJA.COM)