Kisah Inspiratif
Kisah Rio Hermawan, Anak Penjual Es Dung-Dung Diterima Kuliah Gratis di UGM
Diterima kuliah di kampus UGM, Rio bertekad akan belajar sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Ia mengaku sengaja berjualan dengan berjalan kaki sebab jika menggunakan motor maka akan sulit mendapat pembeli.
“Untuk satu es dung-dung dijual dengan harga Rp2 ribu,” imbuhnya.
Meski mengaku dengan berjualan es dung-dung bisa menghidupi keluarga besarnya, namun saat mendengar anak pertamanya diterima kuliah di UGM dengan jalur beasiswa Bidikmisi, Encep merasa senang karena ia tidak harus banyak mengeluarkan biaya kuliah.
• Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
“Buat saya pribadi sangat senang dan bangga, apa yang diinginkannya tercapai sudah,” tutur Encep dengan logat Papua.
Rio sendiri lulus dari SMAN 4 Jayapura.
Selama di bangku sekolah, ia sering masuk peringkat 10 besar di kelas.
Kecintaannya pada ilmu bumi, menghantarkan Rio mengikuti berbagai perlombaan.
Satu di antaranya ia pernah mendapat juara dua olimpiade sains nasional tingkat kabupaten.
“Sempat lolos tingkat provinsi, tetapi tidak lolos ke nasional,” tambah anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Rio mengaku suka membaca buku.
Namun begitu, ia memilih meminjam buku dari kakak kelas yang sudah tidak terpakai lagi.
• KKN UGM Kembangkan Potensi Wisata Biak
Untuk jam belajar, Rio mengaku memilih waktu setengah jam pada malam hari dan dilanjutkan setengah jam lagi sebelum berangkat ke sekolah.
“Pokoknya cukup 30 menit saja,” ungkapnya.
Diterima kuliah di kampus UGM, Rio mengatakan akan belajar sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya.
Apalagi ia sudah diajarkan mandiri sejak kecil.
Bahkan, setiap hari ia terbiasa membantu ibunya membuat bahan es dung-dung.
“Dari kecil sudah diajari untuk mandiri,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)