Kisah Inspiratif
Kisah Rio Hermawan, Anak Penjual Es Dung-Dung Diterima Kuliah Gratis di UGM
Diterima kuliah di kampus UGM, Rio bertekad akan belajar sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Rio Hermawan (17) tak bisa menyembunyikan rasa senangnya ketika mengetahui dirinya diterima kuliah di Jurusan Geologi UGM.
Kecintaannya pada ilmu kebumian dan impiannya suatu saat bekerja di perusahaan migas setidaknya terbuka lebar.
Ia tak henti-hentinya bersyukur.
“Senang pastinya, karena UGM itu kampus impian banyak siswa,” ujar anak dari pasangan Encep Cepi dan Masikah yang menetap di Abepura, Papua ini.
• Kisah Tiara, Anak Buruh Bangunan di Yogyakarta Meraih Mimpi Kuliah di UGM, Diterima Tanpa Tes
Meski menetap di Papua, keluarga ini berasal dari Jawa.
Encep sendiri berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Sementara, sang istri berasal dari Demak, Jawa Tengah.
Keluarga ini merantau ke Papua pada 2005, setelah sekian puluh tahun sebelumnya menjadi penjual sayur di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.
Di Abepura, Encep (47), berjualan es puter atau lebih dikenal dengan nama es dung-dung.
Setiap harinya, Encep berjalan kaki puluhan kilometer sambil mendorong gerobaknya, menyusuri gang-gang di pinggiran Kota Abepura.
Dari berjualan es puter, Encep bisa membawa pulang uang sekitar Rp200-300 ribu.
• Bersaing di Kancah Global, UGM Tingkatkan Kualitas Akademik
Namun, bila dipotong dari modal, Encep mendapat penghasilan bersih sekitar sekitar Rp120-150 ribu.
“Itu pun jika hari tidak hujan, kalau hujan saya tidak jualan,” katanya.
Encep berjualan dari pukul 10.00 dan pulang ke rumah sekitar pukul 16.00.