Update Corona di DI Yogyakarta

DPRD DIY Sebut Bansos Covid-19 Adalah Jalan Terakhir

Huda Tri Yudiana mengatakan bantuan sosial merupakan pilihan yang terbaik di antara yang terburuk dalam penanganan Covid-19.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Di antaranya bansos dari Kementerian Sosial, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa.

"Data dikumpulkan dari RT RW kemudian desa, dari desa ke kabupaten. Karena ini bantuan, pola pikir masyarakat kita itu kadang-kadang validitasnya masih lemah. Oh dikasih ke saudaranya, yang sama-sama terdampak, tapi tidak semua seperti itu. Saya juga menemukan ada penerima ganda," tuturnya.

"Ada kearifan lokal (dalam penyaluran), ada kesepakatan lokal. Satu RT misalnya KK-nya ada 50, yang dapat harusnya 15. Tapi Pak RT enggak mau ambil risiko, akhirnya rapat RT. Dengan mekanisme masing-masing, ada yang dibagi rata," sambungnya.

Menurut Syukron, masih terdapat penyimpangan yang seharusnya masyarakat tidak mendapat bansos menjadi dapat. 

"Rekomendasi kami dari Komisi D DPRD, pertama pendataan harus benar-benar valid. Masyarakat sendiri harus berani ngomong. Keterbukaan soal siapa yang dapat. Kedua, budaya masyarakat itu mendadak semua, perlu screening dari desa yang lebih ketat lagi. Ketiga, yang tidak berhak harapannya ya jangan menerima, dengan legowo hati mengembalikan," paparnya.

Ia menambahkan, masih ada bansos berupa BLT DD dan sebagian APBD Kabupaten/Kota yang belum selesai tersalurkan hingga kini. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved