Wisatawan Terseret Ombak di Goa Cemara

Penjaga Pantai Goa Cemara Sudah Coba Ingatkan Korban untuk Tidak Bermain di Tepian Pantai

Tujuh wisatawan yang hanyut terbawa ombak di Pantai Goa Cemara, Bantul Kamis (6/8/2020) pagi sudah diingatkan agar tak bermain di tepian pantai.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Seorang penjaga Pantai Goa Cemara, Mukijan alias Mbah Jolodong 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tujuh wisatawan yang hanyut terbawa ombak di Pantai Goa Cemara, Bantul Kamis (6/8/2020) pagi sudah diingatkan agar tak bermain di tepian pantai.

Arahan itu disampaikan Mukijan, seorang penjaga Pantai Goa Cemara.

Pria yang akrab disapa Mbah Jolodong ini sebetulnya sudah menyampaikan peringatan kepada 13 rombongan wisatawan tersebut.

"Pagi-pagi saya sudah standby di sini. Saya lihat kok ombaknya besar. Saya ingatkan keluarga itu. Pak, tolong jangan main di tepian pantai, ombaknya besar," katanya.

BREAKING NEWS : Tujuh Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara, Dua Meninggal, Lima Hilang

Karena merasa sudah diberi peringatan, mbah Jolodong pun pergi karena ada urusan.

"Saya harus takziyah ke warga Sadeng. Ya saya tinggal memang," imbuh dia.

Sekitar satu jam kemudian, mbah Jolodong mendengar kabar dari rekan petugas lain.

"Ada wisatawan terseret ombak," kata dia menirukan suara via telepon.

Ketika mendengar kabar tersebut, Mbah Jolodong baru sampai di rumah duka kerabat yang meninggal.

Kronologi Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara Bantul

"Saya baru sampai di tempat takziyah. Langsung dikabari itu. Terus saya tanya, apa itu orang yang bermain bola pagi tadi? Kawan saya jawab, memang mereka orangnya," ungkap dia.

Saat itu, mbah Jolodong melihat tujuh anggota keluarga bermain bola, sementara enam sisanya duduk di bawah pohon cemara.

"Saat tak peringatkan seseorang yang paling tua menjawab, katanya iya pak sebentar lagi kami menepi. Padahal ombak sudah empat meter lebih saat itu," ungkap pria berusia 56 tahun ini.

Sampai saat ini, mbah Jolodong masih sulit percaya jika keluarga yang ia peringatkan akhirnya hanyut terseret ombak. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved