Bantul

Sempat Mati Suri, Budidaya Ikan di Gilangharjo Dibidik Berbasis Kawasan

Pokdakan Mina Dompon Sejahtera Gilangharjo menjalin kerjasama dengan Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) meninjau kolam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Dompon Sejahtera, di Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Dompon Sejahtera, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, menjalin kerjasama dengan Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Adanya sinergitas kedua belah pihak, diharapkan dapat memberikan semangat untuk menghasilkan produk perikanan di Bantul berkualitas melalui pengembangan teknologi. 

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Dompon Sejahtera, Lin Sundarwan mengatakan, kerjasama dan support dari UGM sangat dibutuhkan.

Ke depan, melalui pendampingan dan pengetahuan yang diberikan oleh para ahlinya, diharapkan dapat mengembangkan budidaya ikan di Gilangharjo lebih baik.

Mulai dari pembenihan, pengolahan pakan hingga management administrasi. 

Jumlah Hewan Kurban di Bantul Turun 9,51 Persen

"Sehingga budidaya perikanan dari management tradisional bisa menjadi lebih modern," kata dia, saat launching pengembangan sentra Budidaya Ikan Berbasis Kawasan di Desa Gilangharjo, Pandak, Selasa (03/8/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pihak, antara lain Lurah Desa Gadingharjo, Pardiono, Camat Pandak, Kusmardiyanto, hingga Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan, Yus Warseno. 

Menurut Lin, kelompok Budidaya Mina Dompon Sejahtera menempati lahan tanah kas Desa Gilangharjo seluas 6.350 meter persegi.

Saat ini, total ada 88 kolam, dari jumlah anggota kelompok 12 orang.

Ia menceritakan, budidaya ikan kelompok dilahan tersebut sebenarnya sudah ada sejak tahun 2010 silam.

Namun sempat mati suri bahkan bubar. 

Selanjutnya, pada tahun 2018 lalu, coba dihidupkan kembali dan dikembangkan dengan sistem kemandirian.

Harapannya, semua anggota kelompok lebih bersemangat.

"Jadi dari awal mandiri. Kita menghindari anggota kelompok yang kurang semangat," kata dia. 

Hampir dua tahun berjalan.

Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved