Bisnis
Bank BPD DIY Tetap Salurkan KPR Subsidi dan Non Subsidi Selama Masa Pandemi
Produk KPR yang dijalankan oleh Bank BPD DIY meliputi KPR subsidi dari pemerintah dan KPR BPD DIY (non subsidi).
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Untuk posisi saldo akhir KPR subsidi, jelas Agus, mencapai angka Rp17 miliar yang terhitung pada Juni 2020.
Sedangkan, target pemerintah untuk penyaluran KPR subsidi mencapai Rp9 miliar sepanjang tahun 2020.
Sedangkan untuk KPR non subsidi, untuk produk primer (rumah baru) dan sekunder (rumah bekas), BPD DIY tidak mematokan harga range plafon.
"Untuk KPR BPD DIY (non-subsidi) sendiri, tidak ada patokan plafon terkait harga jual rumah. Jadi, semua range harga tetap dilayani," ujarnya.
Adapun, kemudahan yang diberikan oleh pihak BPD DIY dalam mengajukan KPR non-subsidi diantaranya suku bunga tetap (fixed rated) di angka 11 persen.
Sehingga, cicilan per bulannya akan tetap.
• Bank BPD DIY Adakan Pengundian Hadiah Berupa Logam Mulia bagi Nasabah Tabungan Simpeda
Jadi, ketika kredit di pasaran berubah pembayaran cicilan harganya akan tetap sama.
Sementara itu, untuk tenor pembayaran bagi KPR primer diberi jangka waktu hingga 15 tahun.
Sedangkan KPR sekunder tenornya hanya selama 10 tahun.
"Tentunya, untuk cicilan per bulannya akan disesuaikan dengan penghasilan nasabah. Sehingga, nasabah tetap mampu memenuhi kebutuhan hidupnya saat bersamaan dengan adanya pembayaran cicilan ini," terang Agus.
Sementara itu, untuk posisi saldo akhir pada Juni 2020, KPR non subsidi BPD DIY mencapai Rp110 miliar.
Di mana target penyaluran dana tahun 2020 yaitu Rp140 miliar.
"Hingga Juni 2020, penyaluran kredit rumah nin subsidi sudah dinikmati sekitar 500 nasabah. Pihak kami akan terus berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan kredit rumah. Meskipun, nantinya nasabah yang mengajukan kredit akan dipilih secara selektif agar tidak terjadinya kemacetan pembayaran cicilan," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)