Bisnis
Bank BPD DIY Tetap Salurkan KPR Subsidi dan Non Subsidi Selama Masa Pandemi
Produk KPR yang dijalankan oleh Bank BPD DIY meliputi KPR subsidi dari pemerintah dan KPR BPD DIY (non subsidi).
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Permasalahan kepemilikan rumah atau hunian masih menjadi kendala di masyarakat terutama bagi segmen menengah ke bawah.
Apalagi ditambah dengan adanya wabah pandemi yang semakin menekan perekonian masyarakat.
Merespon hal tersebut, Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY akan tetap menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR).
Direktur Pemasaran Bank BPD DIY, Agus Trimurjanto mengatakan, selama pandemi pihaknya tetap memberikan kredit perumahan kepada masyarakat.
"Pelayanan terus dilakukan untuk nasabah yang ingin mengajukan kredit perumahan. Karena meskipun pandemi masih banyak peminatnya," jelas Agus kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Selasa (28/07/2020).
• Bank BPD DIY Gandeng Mahasiswa di Perguruan Tinggi dalam Mengembangkan Layanan Berbasis Teknologi
Adapun, produk KPR yang dijalankan oleh Bank BPD DIY meliputi KPR subsidi dari pemerintah dan KPR BPD DIY (non subsidi).
Dimana, KPR BPD DIY terbagi atas primer (rumah baru) dan sekunder (rumah bekas).
Adapun, pengajuan peminjaman KPR subsidi disesuaikan dengan aturan pemerintah.
"Untuk KPR subsidi range harganya sekitar Rp150juta per unitnya dengan tenor paling lama pembayaran hingga 20 tahun dan suku bunga 5 persen per tahun dengan down payment (DP) 1 persen dari harga total penjualan rumah, sesuai anjuran pemerintah," terangnya.
Untuk KPR subsidi, lanjut Agus, rata-rata pembangunannya berlokasi di daerah Wonosari.
Karena di sana (Wonosari) yang masih banyak lahan kosong dan harga tanah masih terjangkau.
Adapun untuk target pembangunan KPR subsidi sepanjang tahun 2020 mencapai 150 unit.
Sementara itu, penjualan hunian subsidi yang laku terjual baru sebanyak 32 hunian yang akadnya dimulai pada Mei hingga Juni 2020 lalu.
• BPD DIY Terus Perbaiki Kinerja melalui Layanan Berbasis Teknologi
"Sebenarnya permintaan KPR subsidi banyak. Namun, yang menjadi kendala bagi nasabah ialah lokasi pembangunan yang dirasa cukup jauh dari daerah kota. Sehingga banyak yang masih yang ragu," ujarnya.