Kisah Inspiratif

Teara, Mahasiswi yang Belajar di Pinggir Jalan, Menangis Haru Mendapat Reward dari Kampus

Usai foto Teara yang terpaksa kuliah daring di pinggir jalan karena kesusahan sinyal kemarin viral, pihak Kampus langsung mendatangi Teara.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Teara menangis haru saat Rektor, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Kepala Prodi, dan rombongan Universitas Muhammadiyah Magelang datang ke rumahnya di Dusun Nalan II, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Rabu (22/7/2020). Ia berterima kasih atas perhatian dan reward dari pihak kampus. 

Perlu jangka waktu yang panjang, infrastruktur.

Ia tidak ingin anak-anak, pelajar dan mahasiswa kesulitan belajar karena tidak ada fasilitas.

"Perguruan tinggi menangkap ini dan akan memberikan solusi dan kontribusi kepada masyarakat desa. Kita akan siap merancang smart village atau Desa cerdas," katanya.

BREAKING NEWS: Catat Rekor, 28 Kasus Baru Covid-19 di DIY

Dekan FEB Universitas Muhammadiyah Magelang, Dra. Marlina Kurnia, M.M, mengatakan, segera setelah berita Teara, pihaknya bergerak cepat untuk membantu mahasiswanya yang kesulitan dalam kuliah daring.

Apa yang Teara lakukan, gigih berjuang untuk dapat kuliah daring selama pandemi, meski di tengah keterbatasan, harus diberikan apresiasi.

Pihak kampus pun bersepakat menjadikan Teara sebagai Mahasiswa yang Gigih Berjuang di Masa Pandemi.

Kampus juga memberikan tali asih sebagai penghargaan untuk perjuangannya, agar ia lebih termotivasi menjadi lebih kuat dalam belajar meraih prestasi, meski dalam keterbatasan.

"Alhamdulillah, rektor cepat sekali tanggap, membawa kita kemari dan barangkali ada banyak kerja sama yang kita lakukan. Kami lihat prestasi Teara yang bagus dengan indeks prestasi 3,88. Barangkali dimungkinkan semester depan, ketika ada peluang, kita kerja sama dengan yayasan maupun pihak lain agar ia bisa mendapat beasiswa prestasi," kata Marlina, Rabu (22/7/2020).

Teara merasa gembira dengan apresiasi yang diberikan oleh kampus.

Cerita Suroto, Guru SD di Perbatasan Magelang-DIY Sambangi Siswanya Belajar dari Rumah ke Rumah

Ia merasa senang dan haru setelah perjuanganya dalam kuliah daring dapat diketahui oleh pihak kampus dan segenap masyarakat di luar sana. Ia berjanji akan terus bersemangat, meski belajar di tengah keterbatasan.

"Saya sangat senang dan haru. Alhamdulillah diapresiasi oleh kampus dimana dari Maret 2020 sampai sekarang, belum ada yang mengetahui, tiba-tiba ada yang mengetahui, kampus mengetahui perjuangan saya. Kampus sangat merespon dengan sangat baik," tuturnya.

Ibunda Teara, Kumaroyani (45), mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu putrinya.

Pedagang camilan slondok dan guru PAUD tersebut selalu menekankan kepada anaknya agar menuntut ilmu agar kehidupan menjadi lebih baik di waktu yang akan datang.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua, sampai pihak kampus bersedia datang ke rumah dan mengapresiasi perjuangan anak saya dalam belajar. Saya selalu menekankan kepada anak saya, investasi itu dari leher ke atas, bukan leher ke bawah. Karena dengan ilmu itu kita bisa apa saja dan merubah hidup kita lebih baik," tuturnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved