Kasus Baru Positif Covid-19 di DIY Melonjak Drastis, Ini Tanggapan Sri Sultan HB X
Menurut Sri Sultan, ada banyak faktor yang memengaruhi kenaikan kasus baru, khususnya lonjakan yang terjadi pada beberapa hari terakhir.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, turut buka suara terkait lonjakan penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah DIY.
Menurut Sri Sultan, ada banyak faktor yang memengaruhi kenaikan kasus baru, khususnya lonjakan yang terjadi pada beberapa hari terakhir.
"Swab massal juga bisa, tapi juga (bisa) karena pergi ke luar Yogya pulang bawa penyakit juga bisa," bebernya saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (21/7/2020).
Ia pun mengatakan bahwa dengan deteksi awal melalui swab yang sudah berjalan, harapannya transmisi lokal yang akhir-akhir ini mendominasi kasus baru dapat ditekan.
"Harapan kita antar tetangga, antar warga, jangan terjadi dulu. Ngontrolnya susah. Kalau gelem (mau) pada tinggal di rumah ya sehat. Kalau pergi-pergi risikonya besar. Kalau keluar dari Yogya, masih di Jawa kan semua masih merah. Risikonya kan besar," ungkapnya.
• BREAKING NEWS : Lonjakan Kasus, 8 Warga Sewon Dinyatakan Positif Covid-19
• Rincian Kasus dan Riwayat Penambahan 28 Kasus Baru Covid-19 di DIY Hari Ini
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan bahwa temuan kasus positif harus bisa diantisipasi oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 maupun rumah sakit rujukan yang tersebar di DIY.
"Kita harus siap fasilitas tempat tidur di rumah sakit, tenaga kesehatan yang ada. Kita sudah sulit menghindari transmisi lokal karena orang dari luar membawa, di sini kena lalu transmisi lokal terjadi," ucapnya.
Aji mengatakan, bahwa mau tidak mau pihaknya tetap harus membuka diri untuk menjalankan perekonomian.

Namun risikonya, kasus baru Covid-19 di DIY akan terus bermunculan.
"Kalau kita tertutup, masih kita kendalikan dengan baik covidnya, tapi perekonomian nggak jalan. Sekarang kita harus jalan dua-duanya. Bukan mengorbankan salah satu tapi setiap langkah yang dilakukan ada konsekuensinya. Kita terbuka ya konsekuensinya ada positif," urai Aji.
Kasus Baru Catat Rekor Tertinggi
Penambahan kasus baru positif Covid-19 di DIY per hari ini, Selasa (21/7/2020), mencatatkan rekor baru.
Lonjakan terjadi pada laporan penambahan kasus baru positif Covid-19 di DIY hari ini, yakni sebanyak 28 kasus baru.
Jumlah ini menjadi yang terbanyak sejak Covid-19 pertama kali merebak di wilayah DIY.
Penambahan 28 kasus baru pada Selasa, 21 Juli 2020 hari ini berasal dari pemeriksaan 353 sampel di laboratorium yang ada di DIY.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan penambahan ini membuat total jumlah kasus positif Covid-19 di DIY per 21 Juli 2020 menjadi 465 kasus.
Untuk kasus baru tersebut tercatat sebagai kasus 442 hingga 469.
"Sebanyak 23 kasus merupakan warga Bantul dan 5 kasus warga Sleman," ucap Berty, Selasa (21/7/2020).
Berty mengatakan bahwa lonjakan yang kembali terjadi saat ini dikarenakan upaya tracing yang masif dan skrining karyawan kesehatan yang menjadi prioritas pengambilan swab massal.
Serta upaya pengambilan swab pada pelaku perjalanan, dan juga skrining atas permintaan masyarakat.
Selanjutnya, laporan kesembuhan kasus positif Covid-19 di DIY pada 21 Juli 2020 sebanyak tiga kasus, sehingga total kesembuhan terbaru sebanyak 330 kasus.
Ketiga kasus tersebut kasus 298 perempuan usia 32 tahun warga Bantul, kasus 264 laki-laki usia 36 tahun warga Bantul, dan kasus 346 perempuan usia 30 tahun warga Sleman.
• Peta Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia 21 Juli 2020 Petang Ini, Data Rinci di Setiap Provinsi
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 di Gunungkidul 21 Juli 2020, Penambahan 1 Pasien Sembuh
Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 21 Juli 2020 adalah total PDP sebanyak 2.189 orang di mana 142 orang masih menjalani perawatan.
Berdasarkan hasil lab, 465 orang dinyatakan positif (330 orang sembuh, 13 orang meninggal dunia), 1.551 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 173 orang (32 orang meninggal dunia).
Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 8.157 orang.
( tribunjogja.com / kur )