Kisah Inspiratif
Pantang Minta-minta, Pasangan Difabel di Yogyakarta Ini Pilih Berjualan Roti untuk Bertahan Hidup
Meski memiliki keterbatasan fisik, pantang bagi mereka berdua untuk meminta-minta dan berpangku tangan.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
"Suami saya yang dorong kursi rodanya. Saya yang memberi kemudi," katanya sambil tersenyum geli.
Mereka berjalan sejauh lima kilometer.
• Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
Rumahnya berada di Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Sementara tempat berjualannya tidak menetap, kadang berada di sekitaran kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Rabu (8/7/2020) pagi tadi mereka berdua membuka dagangannya di depan asrama TNI di Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
"Setelah empat bulan tidak jualan, saya memulai lapak dagangan di sini," tuturnya.
Erni kini berusia 65 tahun, ia memiliki dua anak.
Pernikahannya dengan Parjan adalah yang kedua kali, setelah ia pisah dengan suaminya terdahulu.
Begitu juga dengan Parjan, ia juga berstatus duda ketika menikah dengan Erni.
Namun, nasib pernikahannya itu justru membawanya kepada kebersamaan yang penuh kasih sayang.
"Kemana mana saya selalu bareng dangan bapak. Ya seperti cocok gitu," ujarnya.
Ketika ditemui, Parjan lebih banyak diam.
• Cerita ABK Sampai di Yogyakarta dengan Berbagai Cara, Tujuannya Pulang ke Bandung
Namun sekalinya bicara, ia mengungkapkan perasaan cintanya yang besar kepada istrinya itu.
"Jangan iri ya. Kami memang selalu bersama setiap waktu," selorohnya.
Kebersamaan itu ia buktikan dengan senantiasa mengawal kemana pun sang istri ingin pergi.