Wali Kota Magelang Merasa Berat Bila Harus Pindah Kantor

Sigit juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Mendagri soal pembiayaan tersebut, karena pihaknya merasa tidak mampu.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Dok Humas Pemkot Magelang
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, memberikan sambutan acara pengukuhan Forum Corporate Social Responsibility (CSR), Rabu (4/3/2020) di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, mengatakan pihaknya menyayangkan pematokan yang dilakukan oleh Akademi TNI di kantor Pemkot Magelang.

Menurutnya, sudah ada komunikasi, berita acara, kesepakatan, dan tanah pengganti yang sudah ditinjau bersama-sama.

Ia mengaku sedang mencari solusi atas permasalahan ini.

Sigit juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Mendagri soal pembiayaan tersebut, karena pihaknya merasa tidak mampu.

"Sejak dari kemarin kita sayangkan lah. Kita sama-sama instansi pemerintah melayani masyarakat dengan baik, kan sudah ada komunikasi, ada berita acara, kesepakatan, tanah pengganti sama-sama sudah ditinjau. Nah sekarang kita kan sedang mengkomunikasikan, mengkoordinasikan, lapor Pak Gubernur, Pak Mendagri, mengenai pembiayaan itu. Karena pemerintah daerah tidak mampu lah," kata Sigit, saat diwawancarai usai upacara penutupan pendidikan dan wisuda sarjana taruna di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Senin (6/7/2020).

Akademi TNI: Opsi Terakhir, Pemkot Magelang Harus Pindah Kantor

Begini Respon Wali Kota Magelang Soal Pematokan Kompleks Pemkot Magelang oleh Akademi TNI

Selain itu dari tinjauan riwayat, lahan dan bangunan diserahkan oleh Menteri Pertahanan kepada Mendagri, kemudian Gubernur Jawa Tengah ke Wali Kota Magelang tahun 1985 lalu.

Hal itu menjadi dasar penggunaan tempat itu, bukan secara tiba-tiba.

"Wali kota itu tidak tiba-tiba menempati kantor itu sejarahnya. Tahun ’85, mana to seorang wali kota berani menempati gedungnya TNI, tentara kalau nggak ada perintah, nggak mungkin," katanya.

Sigit juga merasa kurang pas dengan solusi pindah yang ditawarkan Akademi TNI.

Anggota dari Akademi TNI memasang patok aset di kompleks Pemkot Magelang, Jumat (3/7/2020).
Anggota dari Akademi TNI memasang patok aset di kompleks Pemkot Magelang, Jumat (3/7/2020). (Tribun Jogja/ Rendika Ferri K)

Hal ini karena Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Magelang yang sudah sedemikian banyak, sehingga akan sulit memindahkan organisasi sebanyak itu di tempat yang sangat kecil.

Ditambah juga saat ini pandemi masih belum reda. Pilkada juga hendak digelar.

"OPD saya sudah sekian banyaknya. Jangan latah menyampaikan terus pindah itu. Dilihat di lapangan dan kita sama-sama instansi pemerintah. Kalau dilihat rakyat, malu lah. Cari solusi, terbaik karena bangsa Indonesia sedang diuji sekarang ini memerangi COVID-19. Rakyat sehat dulu, ekonomi bergerak dan kami tahun ini melaksanakan pilkada, suasana sejuk, suasana kondusif, harus dapat tercapai, supaya demokrasi berjalan dengan baik," tuturnya.

Sigit menuturkan, sebelumnya juga telah ada kesepakatan untuk saling menghibahkan dalam rapat yang dipimpin Sekjen Kemendagri, Hadi Prabowo.

Akademi TNI: Opsi Terakhir, Pemkot Magelang Harus Pindah Kantor

Induk dari Pemkot juga Kemendagri, sehingga ia meminta bantuan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved