Begini Respon Wali Kota Magelang Soal Pematokan Kompleks Pemkot Magelang oleh Akademi TNI

Begini Respon Wali Kota Magelang Soal Pematokan Kompleks Pemkot Magelang oleh Akademi TNI

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Rendika Ferri Kurniawan
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, merespon atas pematokan yang dilakukan oleh Akademi TNI atas aset di Kompleks Pemkot Magelang, Jumat (3/7/2020). Ia berharap semua berpikir rasional dengan kepala dingin. 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, merespon atas pematokan yang dilakukan oleh Akademi TNI atas aset di Kompleks Pemkot Magelang, Jumat (3/7/2020).

Ia mengatakan ada sejarah bagaimana Pemkot Magelang menempati aset milik Akademi TNI tersebut.

Tidak ada niat dan bukan tanpa alasan Pemkot menempati lokasi itu, selain karena riwayat pelimpahannya tahun 1985 dulu dari Menteri Pertahanan, Soesilo Sudarman ke Mendagri, Supardjo Rustam.

Lalu Mendagri kepada Gubernur Jawa Tengah untuk dipergunakan sebagai Kantor Wali Kota Magelang.

Solusi pun sedang dipikirkan. Komunikasi akan selalu dibuka. Ia mengharapkan masing-masing pihak dapat berpikir rasional dan menyelesaikan persoalan itu dengan kepala dingin.

"Tidak ada niat pemkot ingin memiliki atau menyerobot. Harapan saya, teman-teman di jajaran bisa memahami, berpikir rasional dan kepala dingin.

Sebagai seorang wali kota yang di daerah tidak tiba-tiba atau berani menempati tempat milik TNI, selain karena perintah dari Pak Mendagri yang pelimpahan Pak Menteri Pertahanan akhirnya ditempati," tutur Sigit, Jumat (3/7/2020) dalam jumpa pers di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Magelang.

Akademi TNI Pasang Patok Aset di Kompleks Pemkot Magelang

Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng di Kota Magelang Sudah Dibuka Kembali

Meskipun sedikit menyayangkan atas pematokan itu, Sigit sedang berpikir keras bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.

Hari sebelum pematokan, Kamis (2/7) kemarin, rapat juga digelar antara Akademi TNI dengan Pemkot Magelang, dipimpin Sekjen Kemendagri.

Segala soal masalah aset itu dibahas di sana, baik perkembangannya dan ketersediaan anggarannya.

Anggaran sebenarnya sudah ada, tetapi harus direlokasi untuk penanganan Covid-19. Di perubahan penetapan anggaran tahun 2021, ia berjanji akan memunculkannya kembali.

"Saya sudah menyampaikan pada waktu rapat di Kemendagri sesuai dengan Permendagri memang anggaran kita yang untuk itu, sedang kita relokasi untuk covid, tetapi di perubahan dan penetapan 2021 akan kita munculkan lagi," tuturnya.

Kesepakatan pada saat rapat kemarin juga agar Pemkot Magelang berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah berkaitan pendanaan.

Pemprov pun juga siap mengalokasikan pendanaan untuk itu. Kendati demikian, jumlahnya masih kurang. Pemkot Magelang juga telah meminta bantuan Kemendagri.

Sigit mengatakan sebelumnya juga ada titik temu ingin saling menghibahkan. Pemkot Magelang dan Akademi TNI juga telah menyurvei bersama lahan sebagai pengganti aset yang dipinjam Pemkot. Luas lahan juga telah disepakati sekitar 13 hektar. Lokasinya tak jauh dari Pemkot Magelang dan menyatu dengan Akmil. Jalan masuk juga dicarikan solusi.

"Saling menghibahkan. Antara pemkot dan lokasinya sudah disurvei bersama Akademi TNI di lapangan. Yang tadinya luasnya 11 hektar, menjadi 13 hektar. Kita dialog aktif dan paham kebutuhan akademi TNI. Kita sudah menuju ke lokasinya, site plannya, soal jalan masuknya. Penggantinya, sudah kita petakan bersama-sama. Kita komitmen," tuturnya. (Tribunjogja/Rendika Ferri Kurniawan)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved