Aktivitas Merapi
Tebing Kawah Gunung Merapi Terkikis, ke Depan Sektor Kali Boyong dan Krasak Perlu Diwaspadai
Letusan eksplosif Gunung Merapi pada 21 Juni 2020 yang terjadi sebanyak dua kali mengakibatkan morfologi puncak Gunung Merapi menjadi sedikit berubah.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Setelah itu, baru pada Maret 2020 mulai muncul letusan-letusan eksplosif kembali.
Letusan eksplosif yang muncul ini, kata Subandrio, ternyata tidak sampai membongkar kubah yang baru terbentuk.
Melainkan masih mencari zona lemah batas antara kubah lava baru dengan batas pematang kawah utama.
Menurut Subandrio, terkait aktivitas ke depan, jika erupsi Merapi kembali ke sifat semulanya yaitu terbentuknya kubah lava baru, perlu diperhatikan front magma keluar ke titik mana.
“Itu akan menentukan arah awan panas ke depan. Jadi kita tunggu saja perkembangan aktivitas Merapi, karena menurut perkiraan saya hampir pasti Merapi akan kembali ke watak semulanya dengan pembentukan kubah lava. Kemudian terjadi awan panas guguran itu,” bebernya. (TRIBUNJOGJA.COM)