Update Corona di DI Yogyakarta
Tekan Penularan Covid-19, Pemkab Bantul Gencar Tes Swab dan Rapid Tes Massal
Bantul menjadi satu-satunya Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat ini melangsungkan swab massal.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kesehatan terus berupaya agar dapat menekan, bahkan mencegah terjadinya penularan coronavirus disease (Covid-19) di masyarakat.
Langkah yang saat ini mulai gencar dilakukan, dengan melangsungkan tes swab gratis dan rapid diagnostik tes (RDT) secara massal.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo menyampaikan, ada dua tim yang bekerja secara maraton menggelar rapid tes dan swab secara massal.
Untuk rapid tes, menurut dia sudah dimulai sejak Senin (22/6) kemarin, sasaran pertama DM grosir Piyungan.
• Pedagang di Pasar Ikan Pantai Depok Bakal Jalani Rapid Test Massal
Selanjutnya, akan terus berlanjut dengan sasaran pedagang di pasar- pasar tradisional.
Sementara, swab gratis untuk gelombang pertama dimulai Selasa - Rabu (23-24/6/2020).
Sasarannya adalah para pelaku perjalanan, terutama yang berasal dari wilayah transmisi lokal.
Kuota yang tersedia, ada 200 orang.
Pemeriksaan dilakukan secara gratis.
"Hari ini, masyarakat kita layani cuma-cuma, tidak membayar apapun," kata Agus.
Menurut dia, Bantul menjadi satu-satunya Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat ini melangsungkan swab massal.
Pihaknya mengaku ingin mengetahui apakah di masyarakat masih ada penularan atau tidak.
• Mayoritas Pasien Covid-19 Klaster Pedagang Ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta Sembuh
Terutama pelaku perjalanan yang berasal dari wilayah transmisi lokal.
Harapannya, ketika ditemukan ada yang positif maka segera bisa dibatasi dan diisolasi, sehingga tidak terjadi penularan.
Selain itu, swab massal menurut dia juga sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo.
Agar daerah melakukan tes massal dengan target 5.000/satu juta penduduk.
Kebetulan, Kabupaten Bantul memiliki jumlah penduduk sekitar satu juta.
Sebab itu, Agus menargetkan tes swab massal di Bumi Projotamansari nantinya dapat menjangkau sesuai target yakni 5.000 orang.
Tes tersebut, menurutnya akan dilangsungkan secara bergelombang, menggandeng BBTKL PP DIY dan support dari Pemda.
"Mudah-mudahan dapat sesuai target. Kita bertahap. Sesuai dengan potensi yang ada," terangnya.
• UPDATE Data 7 Pasien Covid-19 Sembuh Asal DIY: 5 dari Gunungkidul, 2 Lainnya Warga Sleman dan Bantul
Selain para pelaku perjalanan, Dinas Kesehatan juga berencana melakukan swab massal yang ditujukan bagi tenaga kesehatan yang memiliki potensi tertular covid-19.
Rencananya, swab bagi tenaga kesehatan akan diikutkan pada gelombang ke-dua, dengan kuota sebanyak 100 orang.
"Jadi, satu bulan ini kita lakukan swab sebanyak 300 orang," jelas dia.
Agus memastikan, tes swab massal tidak dibebankan biaya.
Pasalnya, pemkab Bantul mendapatkan support dari BBTKL PP DIY.
Bahkan, sampai nanti target 5.000 orang, akan diupayakan gratis.
Saat ini, untuk melangsungkan swab massal, pihaknya mengaku hanya menyediakan Virus Transfer Media (VTM) untuk pengambilan dan pengiriman spesimen.
• Persiapan New Normal, Hotel dan Restoran di Bantul Simulasikan SOP Protokol Kesehatan
Sebab itu, tes swab di Kabupaten Bantul didapatkan dengan harga sangat murah.
Jika dibandingkan dengan harga di pasaran.
"Kalau dilihat dari pasaran, harga swab itu paling murah Rp 1,7 juta sampai Rp 2 juta. Kita hanya menyediakan VTM," ujar dia.
Kepala BBTKL PP DIY, Irene mengatakan, di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah melangsungkan tes swab massal bagi pelaku perjalanan hanya Pemkab Bantul.
Pihaknya mengaku mengapresiasi, karena dapat mempercepat tes covid-19.
"Dalam satu hari kita bisa melakukan tes antara 300-400 hasil swab," kata Irene. (TRIBUNJOGJA.COM)