Kisah Inspiratif
Aksi Kepedulian Sosial Melalui Gerakan Sayuran Gratis di Kampung Blunyahrejo Yogyakarta
Melalui gerakan sayuran gratis ini warga dapat mengambil maupun mendonasikan sayuran secara sukarela tanpa dipatok harga berapapun.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gerakan sayuran gratis merupakan bentuk kepedulian sosial yang terdapat di kampung RW 05 Blunyahrejo, Yogyakarta.
Gerakan tersebut diinisiasi oleh Sunarti yang merupakan Ketua RW 05 Blunyahrejo, Yogyakarta.
"Awalnya gerakan ini diadakan pertama kali pada 8 Mei 2020 lalu. Kemudian berlanjut hingga sekarang karena mendapat respon positif dari masyarakat sekitar," ucap Sunarti Selasa (23/6/2020).
• Tim Aksi Nasi Gratis Jogja Bagikan Bantuan Sembako ke Masyarakat Terdampak Covid-19 dan Panti Asuhan
Pelaksanaan gerakan sayuran gratis di RW 05 Blunyahrejo diadakan selama 4 hari yaitu mulai Jumat hingga Senin.
Melalui gerakan sayuran gratis ini warga dapat mengambil maupun mendonasikan sayuran secara sukarela tanpa dipatok harga berapapun.
Bagi warga yang ingin mendonasikan sayuran, caranya hanya dengan menaruh sayuran di centelan yang sudah disediakan.
Sunarti melanjutkan rencana ke depannya masing-masing RT akan disediakan cantelan sayuran lagi namun bedanya hanya diadakan setiap Jumat.
• Mayoritas Pasien Covid-19 Klaster Pedagang Ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta Sembuh
Biaya yang digunakan untuk membeli sayuran ini diambilkan dari kas RW dan kebetulan juga mendapatkan sumbangan bansos dari Kagama.
"Namun mulai Jumat besok ada yang berbeda, kami akan menyediakan kotak seikhlasnya sehingga warga yang mengambil sayuran dapat juga mengisi kotak secara sukarela. Hasil dari kotak sukarela ini akhirnya nanti juga akan digunakan lagi untuk membeli sayuran. Jadi dari warga untuk warga," kata Sunarti.
Ia mengungkapkan melalui kotak sukarela ini diharapkan dapat saling berbagi terhadap sesama.
Sesuai dengan tagline yang digantung pada centelan tersebut "Njupuk Sak Cukupe, Ngisi Sak Ikhlase". (TRIBUNJOGJA.COM)