Cegah Gelombang Kedua Pandemi Covid-19 dengan Cara Sederhana Ini

Menurut sebuah studi Inggris, Rabu, penggunaan masker wajah secara menyeluruh dalam satu populasi disebut dapat mencegah penularan COVID-19 hingga men

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
BERDAGANG DENGAN AMAN. Pedagang kaki lima Malioboro menata barang daganganya saat akan berjualan di jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (1/6/2020). Sejumlah PKL kembali berjualan setelah tidak berdagang semenjak merebaknya pandemi virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan, dengan penggunaan masker dan pelindung. 

Trish Greenhalgh, seorang profesor Universitas Oxford, mengatakan temuan itu menggembirakan dan menyarankan masker sepertinya bias alat ukur populasi yang efektif.

Rekomendasi WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah rekomendasi tentang masker wajah, dengan mengatakan mereka harus dipakai di depan umum untuk membantu menghentikan penyebaran coronavirus.

Dikutip BBC, Badan kesehatan global itu mengatakan informasi baru menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan penghalang bagi tetesan dari batuk dan bersin yang berpotensi menular.

Beberapa negara di dunia sudah merekomendasikan atau mengamanatkan pemakaian penutup wajah di depan umum.

WHO sebelumnya berpendapat tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa orang sehat harus memakai masker.

Dr Maria Van Kerkhove, pakar utama teknis WHO pada Covid-19, mengatakan kepada kantor berita Reuters rekomendasinya adalah bagi orang-orang untuk mengenakan masker kain, yaitu masker non-medis di daerah-daerah di mana ada risiko penularan penyakit.

BERDAGANG DENGAN AMAN. Pedagang kaki lima Malioboro menata barang dagangannya saat akan berjualan di jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (1/6/2020). Sejumlah PKL kembali berjualan setelah tidak berdagang semenjak merebaknya pandemi virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan, dengan penggunaan masker dan pelindung.
BERDAGANG DENGAN AMAN. Pedagang kaki lima Malioboro menata barang dagangannya saat akan berjualan di jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (1/6/2020). Sejumlah PKL kembali berjualan setelah tidak berdagang semenjak merebaknya pandemi virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan, dengan penggunaan masker dan pelindung. (TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri)

WHO selalu menyarankan bahwa masker wajah medis harus dipakai oleh orang yang sakit dan mereka yang merawatnya.

Organisasi itu mengatakan pedoman baru telah diminta oleh studi selama beberapa minggu terakhir.

"Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker," kata Dr. Van Kerkhove.

Pada saat yang sama, WHO menekankan bahwa masker wajah hanyalah salah satu dari serangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan dan mereka tidak ingin memberikan persepsi yang salah tentang perlindungan.

"Masker saja tidak akan melindungi Anda dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Ini adalah perubahan besar dalam panduan WHO tentang kapan masyarakat harus menutupi wajah mereka.

Selama berbulan-bulan, para ahli WHO menegaskan bahwa masker akan memicu rasa aman palsu dan akan membuat petugas medis kehabisan peralatan yang sangat dibutuhkan.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved