Pendidikan
Sebagian PAUD Tutup Karena Pandemi, HIMPAUDI DIY Beri Dukungan Agar Bertahan
Di masa pandemi, kebanyakan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) normatif baik secara lurin
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Yakni program wirausaha yang dikembangan di antara anggota HIMPAUDI sendiri.
“Melalui Teacherpreneur, dagangan dijual ke teman-teman sendiri. Sudah ada pelatihan daring juga, bagaimana mengomunikasikan dagangan bisa laku. Kalau ada yang butuh barang apa kami rekomendasikan (dagangan teman). Jadi memanfaatkan jaringan HIMPAUDI sendiri,” paparnya.
• Warga Dusun Temonan Mengalihfungsikan Gedung Paud Jadi Lokasi Karantina Mandiri
Lia menyebut, saat ini ada 2.980 PAUD se-DIY yang terdiri atas KB, TPA, dan SPS. Sementara, ada 10.136 pendidik dan 53.357 peserta didik PAUD se-DIY.
Sebanyak 387 TK dan PAUD di Yogyakarta Telah Menerima BOP
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan PAUD Disdik Kota Yogyakarta, Sugeng Mulyo Subono mengatakan dirinya mengakui di situasi pandemi ini banyak lembaga PAUD yang harus tutup.
Namun, secara resmi dirinya belum menerima laporan terkait hal tersebut.
“Laporan belum ada, tapi kami mencari tahu dari forum PAUD. Jangankan (PAUD) yang kecil, yang besar saja collapse (jatuh),” ujar Sugeng.
Sugeng memaklumi kondisi seperti ini membuat daya beli masyarakat rendah.
“Otomatis (kemampuan) masyarakat dalam mengiur akan rendah, apalagi anak belajar di rumah. Ngapain bayar? Semakin tidak ada cashflow untuk sekolah,” tuturnya.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah juga sulit untuk membantu secara finansial kepada lembaga yang bermasalah di kondisi sekarang ini.
“Cashflow pemerintah juga masalah. Karena pendapatan daerah juga minim, aktivitas pajak, wisata, dan sebagainya hampir berhenti. Padahal (anggaran) Kota itu hampir semuanya dari situ. Kalau kita bicara finansial sulit sebenarnya,” urainya.
• Cegah Penyebaran Covid-19, Disdikpora Gunungkidul Mulai Liburkan TK dan PAUD
Di sisi lain, Sugeng menjelaskan BOP tahap pertama untuk TK dan PAUD di Kota Yogyakarta sudah cair.
Sebagian BOP tersebut, sebagaimana kebijakan Menteri Pendidikan, dapat digunakan sebagai gaji guru selama April dan Mei 2020.
“BOP sifatnya mengintervensi kepada yang tidak mampu. Kalau sudah mampu, tidak minta BOP,” tandas Sugeng.
Sementara, Kasie PAUD Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, RR Sri Hartati, mengungkapkan sebanyak 387 PAUD dan TK di Kota Yogyakarta yang mengajukan BOP telah menerima pencairan dana tahap pertama pada 20 Mei 2020.